Edan! Swedia Tutup Sekolah Islam karena Takut Terpapar Terorisme

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL - Pemerintah Swedia menutup salah satu sekolah terkemuka bernama Vetenskapsskolan di Gothemburg hanya karena alasan khawatir para siswa terpapar radikalisme dan terorisme.

Hal ini menyusul penunjukan salah satu guru dari pihak sekolah, yang teridentifikasi merupakan mantan anggota teroris internasional ISIS.

“Sebelum teroris berjejaring dan sejahtera, keselamatan anak-anak adalah prioritas,” kata pengacara inspektorat sekolah Johan Kylenfelt, seperti dikutip thenational, baru-baru ini.

Alasan pemerintah Swedia menutup sekolah itu juga dinilai cukup kuat. Eks kepala sekolah diduga terlibat dalam pergerakan ISIS, setelah kedapatan menyetor ratusan ribu dolar AS ke rekening bank yang terindikasi dengan kelompok teror tersebut.

Mantan kepala sekolah itu sudah diamankan kepolisian Swedia, bersama empat ulama lainnya yang terlibat.

Untuk menghindari penyelewengan di sekolah itu, administrasi baru telah mengakuisisi sekolah itu dan mengubah namanya menjadi Sapphire. Namun, pihak terkait beranggapan bahwa masih akan ada masalah dalam prosesnya, meski sudah berganti kepengurusan. Bahkan, Inspektorat Sekolah Swedia menilai bahwa risiko serius, masih ditekankan pada siswa sekolah itu.

Hingga kini diketahui ada 11 sekolah Muslim di Swedia, yang semuanya didanai negara. Diyakini setidaknya ada 300 warga Swedia yang melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak pada rentang 2012 dan 2017 untuk bergabung dengan ISIS.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini