Haha! Afgansyah Reza Lakban CD Album “Dekade”, Netizen: Ngakak Inget Pisang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini karya seni sebuah pisang yang ditempel di dinding menggunakan lakban terjual senilai 120.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,682 miliar di Art Basel Miami Beach. Karya seni pisang yang dilakban itu merupakan karya seniman Italia, Maurizo Cattelan. Karya pisang berlakban ini berjudul “Komedian”.

Penyanyi Afgansyah Reza pun tak mau ketinggalan akan viralnya pisang berlakban yang harganya fantas itu. Lewat postingan Instagramnya, pelantus “Sadis” ini mengunggah foto CD Album “Dekade” miliknya yang dilakban di dinding.

Berbeda dengan pisang milik Cattelan, Album miliknya itu dibanderol dengan harga 150.000 dollar atau sekitar Rp 2,1 miliar. Dengan nada bercanda unggahan tersebut diberi keterangan, “kalo ada yang mau beli $150.000 kasi tau gw ya.”

View this post on Instagram

kalo ada yang mau beli $150.000 kasi tau gw ya.

A post shared by Afgan (@afgansyah.reza) on

Unggahan tersebut pun mendapat beragam komentar dari netizen. Tak sedikit netizen yang mengaitkan unggahan tersebut dengan pisang berlakban yang viral secara mendunia itu.

“😂😂😂 efek pisang solasi,” tulis @euni**nny.

“😂😂😂 kok ngakak. Inget pisang🍌🍌🍌,” komentar @hherr**aty.

“Dikupas terus dimakan gak bang?,” celoteh @angitiawidi**wara.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini