MATA INDONESIA, JAKARTA – Defisit BPJS Kesehatan sudah menjadi masalah yang menyedot perhatian pemerintah sehingga Kementerian Kesehatan memutuskan membuat layanan GrabHealth by Good Doctor bekerja sama dengan platform transportasi online.
Layanan tersebut terdiri dari tanya jawab personal kesehatan gratis, bermitra dengan apotek, dan berbagai edukasi konten yang sudah diakurasi.
“Dengan layanan tersebut diharapkan memudahkan masyarakat sehingga tidak perlu langsung ke rumah sakit atau dokter jika hanya sakit ringan,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pada Kementerian Kesehatan, Agus Hadian Rahim di Jakarta yang dikutip 11 Desember 2019.
Melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengingatkan agar perkembangan dan inovasi layanan kesehatan yang diberikan tidak bertentangan dengan regulasi dan prinsip dasar tenaga kesehatan.
Layanan serupa sebelumnya sudah dilakukan perusahaan ojek online lain dengan aplikasi Halodoc.
Seorang ibu rumah tangga mencoba aplikasi Halodoc ketika merasakan kepalanya pusing dan badannya meriang.
Dia bisa mendapat konsultasi kesehatan maupun membeli obat yang diresepkan tanpa harus datang langsung ke dokter atau rumah sakit. Apalagi untuk konsultasi kesehatan tidak dipungut biaya.
Obat yang dibeli pun tidak perlu harus ditebus langsung ke apotik, cukup tunggu di rumah akan diantar pengemudi ojek online yang bekerja sama dengan aplikasi tersebut.
Dengan cara itu, Kementerian Kesehatan berharap bisa menekan defisit BPJS Kesehatan yang pada 2018 mencapai puluhan triliun rupiah.
Dari peserta mandiri misalnya, klaim yang diterima mencapai Rp 27,9 triliun, sedangkan seluruh iuran yang diterima hanya Rp 8,9 triliun.(Nita Khairani)