Dapat Ujaran Kebencian, Pemilik Restoran Ini Malah Dibanjiri Pelanggan

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Seorang pemilik restoran Thailand, Rungsri Rittiluechai, di Lubbock, Texas, menceritakan bahwa dirinya mendapat ujaran kebencian dari salah satu pelanggannya. Kisahnya itu ia curahkan lewat akun Facebook miliknya hingga viral di media sosial.

Dilansir dari KCBD, Rungsri mengatakan bahwa ada sebuah catatan kebencian yang ditinggalkan salah seorang pelanggannya di meja mereka saat makan siang Jumat, 22 November 2019 lalu.

Ia memposting gambar pesan yang ditulis di atas serbet. Bunyinya, “Jika Anda akan tinggal di Amerika, belajar berbicara bahasa Inggris atau kembali ke tempat asal Anda!”

Pria itu jelas terkejut dengan pesan itu. Dalam postingannya dia berkata, “Ini adalah negara budaya campuran jadi, tidak boleh ada hal-hal seperti itu. Ini tahun 2000, seharusnya tidak terjadi lagi.”

Rungsri tidak berharap posting menjadi viral dengan 14 ribu tanggapan dari netizen. Postingan itu memicu kemarahan dan pelanggan berbaris ke restoran untuk menunjukkan dukungan mereka.

Menurut salah seorang pelanggan Brian Maines, dia senang melihat tempat parkir penuh dengan pelanggan dan pendukung setempat.

“Saya dapat melihat bahwa saya bukan satu-satunya, tempat parkir ini penuh, ini sangat, sangat menggembirakan, dan saya pikir itulah yang dimaksud dengan Lubbock,” katanya.

Beberapa bahkan datang dan menulis pesan positif pada serbet seperti, “Tidak ada bahasa Inggris, tidak ada masalah, semua cinta”, “Kami mencintaimu! Terima kasih telah berada di Lubbock karena Anda menambahkan begitu banyak ke komunitas kami”, dan juga “Keragaman membuat komunitas yang kuat! Terima kasih telah menjadi bagian dari komunitas kami. ”

Rungsri mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Everything Lubbock bahwa ia terluka oleh pesan tersebut tetapi komentar positif dari netizen yang berisi dukungan menyembuhkan luka-lukanya.

“Saya diruntuhkan sedikit, (tetapi) respons dari pelanggan sangat membantu. Saya kewalahan dengan apa yang orang-orang telah tanggapi, dan saya berterima kasih untuk itu,” kata Rungsri.

Thai Thai Restaurant telah beroperasi sejak tahun 1988, dan mereka belum pernah menerima keluhan seperti itu sebelumnya. Pemiliknya telah tinggal lebih lama di AS daripada di negara asalnya. Rungsri telah pindah ke negara itu ketika ia berusia 24 dan tempat itu sekarang adalah rumahnya.

Berita Terbaru

Tumbuhkan Cinta Tanah Air, Semangat Satu Darah Indonesia Dinilai Penting

Mata Indonesia, Yogyakarta - Puluhan warga DIY berkumpul di Waduk Sermo untuk menyuarakan cinta tanah air. Acara ini dibuat untuk seluruh anak rantau yang berada di DIY agar lebih cinta akan keberagaman yang ada di NKRI.
- Advertisement -

Baca berita yang ini