Heboh Annisa Pohan Disebut Calon Ibu Negara oleh Maia Estianty, AHY Maju Pilpres 2024?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Annisa Pohan dan Maia Estianty saling lempar pujian satu sama lain. Hal itu terlihat dari unggahan foto keduanya di Instagram masing-masing.

Dua wanita cantik ini kebetulan bertemu di acara pernikahan adik Krisdayati, Kartika Sary dengan Enjy Uzawa. Tak ingin melewatkan kesempatan, Annisa Pohan dan Maia Estianty pun mengabadikan momen pertemuan mereka.

Dalam unggahannya, Maia Estiyanti pun membuat geger publik. Bagaimana tidak dalam foto yang diunggah pada Minggu 10 November lalau, Maia menuliskan caption yang menyebut Annisa sebagai sosok ‘calon ibu negara’.

“Sebelah, ibu cantik @annisayudhoyono calon ibu negara..” tulis Maia dalam postingan tersebut.

Tentu saja sebutan Maia untuk Annisa ini mengundang perhatian banyak orang. Sebab, seorang ibu negara adalah sebutan bagi pendamping presiden. Apakah ini adalah ‘kode’ majunya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Pilpres tahun 2024 mendatang?

Menanggapi unggahan Maia, Annisa berkomentar “MasyaAllah bun 🤣🤣🤣🤣🤣.”

Postingan Instagram Maia Estianty. (Foto: Instagram/@@maiaestiantyreal)

Seakan tak mau kalah, istri menantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu pun ikut mengunggah foto serupa. Ia juga ikut melontarkan sanjungan habis-habisan bagi Maia.

“Dengan perempuan yang kekuatannya menginspirasi @maiaestiantyreal,” tulis Annisa sambil membubuhkan emotikon hati.

Membalas pujian Annisa, Maia pun kembali mengungkit soal sebutan ‘ibu negara’ di kolom komentar.

“Dengan wanita calon ibu negara masa depan,” tulis Maia.

Postingan Instagram Annisa Pohan. (Foto: Instagram/@annisayudhoyono)
Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini