MINEWS, JAKARTA – Media sosial dihebohkan dengan video yang menampilkan penangkapan seorang pria oleh polisi bersenjata api yang diduga pengedar narkoba.
Dalam video berdurasi lima menit itu, terlihat seorang pria berbaju putih sedang duduk dan memainkan ponsel. Namun tiba-tiba dua orang pria berpakaian bebas membawa senjata api mendatangi dirinya.
Peristiwa terjadi di Tegal Alur, Kalideres itu membuat pria itu terkejut. Dia kemudian diminta untuk tengkurap dan diborgol.
Dalam video terlihat salah anggota yang membawa senjata laras panjang terlihat menunjuk sesuatu yang diduga narkotika. Pria yang ditangkap itu kemudian disuruh memegang barang yang tadi ditunjuk oleh anggota diduga buser itu.
Di media sosial, warganet menyebut kalau peristiwa penangkapan ini merupakan rekayasa polisi. Barang yang diduga narkotika itu disebut-sebut sengaja sudah dibawa polisi untuk menjebak pria tersebut.
Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri pun angkat bicara. Pihanya membenarkan adanya penangkapan seperti dalam video yang beredar. Tapi, dia membantah penangkapan itu merupakan jebakan.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa anggotanya tengah melakukan pengembangan kasus narkotika. Dimana polisi sudah menangkap dua tersangka. Dan lokasi tersebut diduga sebagai lokasi pengambilan barang oleh kurir narkoba.
“Pada saat bersamaan, satu orang yang viral itu sedang main HP cari Wifi-lah kira-kira. Jadi kita tidak kenal orang itu. Jadi kita amankan semua,” kata Khoiri saat dikonfirmasi, Kamis 7 November 2019.
Polisi menduga pria adalah kurir yang mengantar barang haram tersebut, maka ikut diamankan. Namun, setelah diinterogasi polisi meyakini pria yang ditangkap itu tidak terkait dengan jaringan narkoba.
“Sebenarnya kita punya waktu ya 6×24 jam kemudian kita yakini bahwa dia itu, belum 24 jam, tidak ada kaitan dengan itu maka kami panggil keluarganya kami lepaskan. Dari keluarga sudah membuat surat pernyataan bahwa dia memaklumi dan itu tidak ada unsur penjebakan dan tidak ada apa-apa,” kata Khoiri.
Mata Indonesia, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh (Ninik), meminta masyarakat tak panik setelah ditemukannya Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia. Dia mendukung langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait temuan kasus ini sebagai bagian dari mitigasi.