MINEWS, JAKARTA -Â Kapolri Jenderal Idham Azis punya cerita unik ketika Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai orang nomor satu di tubuh Polri, menggantikan Jenderal Tito Karnavian. Idham mengaku dirinya gemetaran saat diberi amanah tersebut.
Pengakuan Idham, dirinya sama sekali tak takut dalam urusan menangkap teroris, meski berbulan-bulan. Tapi saat ditunjuk sebagai Kapolri, Idham gemetaran karena ia tak pernah menyiapkan diri menjadi tokoh pemimpin yang pandai berpidato.
“Saya tak persiapkan diri saya menjadi orang ilmiah. Saya tangkap Santoso (bos teroris di Poso) berbulan-bulan tidak takut, tapi ditunjuk Kapolri, saya gemetar,” kata Idham di Mako Brimob Polri, Depok, Rabu 6 November 2019.
Lebih lanjut, Idham berkisah tentang awal pengangkatan dirinya sebagai Kapolri. Kala itu, 22 Oktober 2019, ia dipanggil Jokowi ke Istana Negara pada siang hari. Sebelum berangkat, ia sempat melapor ke Tito Karnavian yang masig menjabat Kapolri.
Setibanya di Istana, Idham diberi pertanyaan menohok dari Jokowi. Presiden bertanya soal kapan masa tugas Idham sebagai anggota kepolisian berakhir.
“Saya jawab, ‘izin Pak Presiden, Februari 2021’. Beliau bilang, ‘ya sudah Bapak gantikan Pak Tito’,” ujar Idham.
Ia pun lantas terkejut, dan sempat terdiam beberapa saat seakan tak menyangka Presiden Jokowi menyampaikan hal itu kepadanya.
Kini, Idham Azis telah resmi mengemban tugas sebagai Kapolri hingga masa pensiunnya mendatang, yakni Februari 2021. Idham menggantikan Tito yang menjadi Menteri Dalam Negeri di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin periode 2019-2024.