MINEWS.ID, JAKARTA – Bagi orang Indonesia kata tsunami selalu membawa ingatan kepada dahsyatnya sapuan air laut yang masuk jauh ke daratan Aceh dan menghancurkan semua yang dilaluinya 14 tahun lalu. Tetapi masyarakat dunia menetapkan 5 November sebagai World Tsunami Awareness Day (Hari Kesadaran Tsunami Sedunia). Mengapa?
Karena tanggal itu bukan untuk mengingat berapa banyak manusia yang menjadi korban keganasan tsunami. Hal itu mengingat bahwa 5 November 1854 warga satu kampung di Peninsula Kii yang sekarang dikenal sebagai daerah Hirokawa, Jepang berhasil selamat dari keganasan tsunami.
Seperti dilansir laman Dongeng Geologi, saat itu kampung kecil yang kini berada di bagian barat Jepang tersebut memiliki kepala kampung bernama Hamaguchi Goryo.
Dialah yang membuat seluruh warganya berhasil selamat dari terjangan tsunami. Cara yang dilakukannya juga terbilang unik.
Ketika itu dia sudah mengetahui tanda-tanda bakal terjadinya tsunami yaitu arus laut yang tiba-tiba surut.
Saat tiba waktunya, tanpa berpikir panjang dia langsung membakar lumbung padi miliknya di atas bukit. Melihat lumbung padi milik kepala kampung terbakar, warga desa berhamburan berlarian naik ke atas bukit untuk membantu memadamkan api tersebut.
Tanpa disadari mereka telah terselamatkan dari gelombang tsunami yang datang beberapa saat kemudian. Setelah itu, ia membantu komunitasnya untuk membangun kembali desanya agar menjadi lebih baik dan lebih kuat dalam menahan guncangan gempa di masa depan, serta membangun tanggul dan menanam pohon sebagai penahan tsunami.
Pengamatan hari itu akan membantu menyebarkan kesadaran di antara orang-orang di seluruh dunia dalam hal-hal yang berkaitan dengan bahaya tsunami dan harus menekankan pentingnya sistem peringatan dini untuk mengurangi kerusakan dari bencana alam yang sering merusak. Ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali pengetahuan tradisional (kearifan lokal) tentang tsunami.
. Mengapa?){kind=link}