MINEWS.ID, JAKARTA – Rasanya tidak ada orang yang pernah ke Jakarta tidak mengenal Stasiun Kota, apalagi kalau mereka bepergian menggunakan kereta commuter line. Tetapi pasti tidak banyak yang tahu bahwa nama stasiun kereta di Kawasan Kota Tua tersebut sudah berganti-ganti.
Batavia Zuid
Saat dibangun sekitar 1887, tempat itu dikenal dengan nama Batavia Zuid. Dalam bahasa Belanda berarti Batavia bagian Selatan.
Batavia Noord
Sementara, satunya adalah Stasiun Batavia Noord atau Batavia sebelah utara yang hanya berjarak 200 meter dari Batavia Zuid.
Nah, ketika bangunan itu dipugar pada 1926, semua perjalanan kereta dari Batavia Zuid dipindahkan ke Batavia Noord.
Pembangunannya selesai pada 19 Agustus 1929 dengan bentuk seperti sekarang. Operasional stasiun itu dimulai 8 Oktober 1929.
Peresmiannya dilakukan besar-besaran oleh Gubernur Jenderal jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931.
Acara itu juga diwarnai penanaman dua kepala kerbau yang bertujuan agar bangunan itu selalu terlindungi dari segala bencana. Lokasi penguburan kepala kerbau tadi berada di antara tugu jam dan pintu masuk stasiun, dan lainnya di sisi belakang bangunan baru itu.
Stasiun NIS
Stasiun itu juga sering disebut dengan NIS. Itu adalah kependekan dari Nederlands Indische Spoorweg Maatschapij yang dibangun pada ahir abad 19, dan melayani rute Batavia-Buitenzorg atau kini Bogor. Stasiun ini kemudian di beli oleh pemerintah Hindia belanda pada tahun 1913.
Stasiun Beos
Nama lain yang sering kita dengar adalah Beos. Itu bukan sebuah kata dalam bahasa Betawi atau Sunda, melainkan berasal dari kependekan perusahaan jawatan kereta api yang menggunakan stasiun tersebut.
Perusahaan itu bernama Bataviasche Ooster Sporweg Maatschapij yang berarti Maskapai Angkutan Kereta Api Batavia Timur.
Namun, versi lain menyebutkan Beos adalah kependekan dari Batavia En Omstreken yang jika diartikan memiliki pengertian Batavia dan sekitarnya.
Secara bahasa, Batavia dan sekitarnya sudah sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari kereta api itu sendiri.
Stasiun Jakarta Kota
Terakhir sering disebut Stasiun Jakarta Kota. Sebutan diberikan setelah Pemerintah Hindia Belanda berhasil menghubungkan rel kereta hingga Surabaya. Stasiunnya diberinama Surabaya Kota pada 1930. Waktu itu, kereta dari Jakarta hingga Kota Pahlawan itu memerlukan waktu 11 jam dan 30 menit.
Karena terinspirasi dari stasiun di Surabaya itulah, maka bangunan yang sudah dipugar bergaya ‘art deco’ mewah tersebut juga disebut Jakarta Kota.