Viral! Pria Ini Koma Setelah Makan Dessert dan Milk Tea, Kok Bisa?

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Seorang pria asal Fuzhou, China yang kehilangan nafsu makan karena virus gastroenteritis yang mengakibatkan infeksi usus yang ditandai oleh diare berair, kram perut, mual atau muntah, dan kadang-kadang demam.

Melansir dari Sin Chew Daily, pria itu didiagnosis dengan hiperosmolar diabetik setelah makan banyak makanan penutup dan minum banyak teh susu. Hyperosmolar diabetes adalah kondisi serius yang disebabkan oleh kadar gula darah yang sangat tinggi.

Kondisinya semakin memburuk, pria itu kehilangan nafsu makan dan tidak bisa makan nasi atau bahkan minum air putih. Jadi ia pun memutuskan untuk mulai makan banyak makanan penutup (dessert) dan minum hampir 500ml hingga 1.000ml teh susu (milk tea) setiap hari.

Sungguh membingungkan bahwa ia bahkan tidak bisa minum air tetapi bisa mengkonsumsi begitu banyak makanan penutup dan teh susu.

Asupan makanan manis yang sangat besar menyebabkan pria itu koma di rumahnya dan segera dikirim ke unit perawatan intensif untuk perawatan.

Setelah memeriksanya, dokter menemukan bahwa ia memiliki kelainan elektrolit (penyakit yang disebabkan oleh kehilangan cairan tubuh melalui muntah yang berkepanjangan, diare, atau berkeringat) dan kerusakan organ yang parah.

Tingkat gula darahnya 10 kali lebih tinggi dari tingkat gula darah normal. Dia juga didiagnosis menderita hiperkalemia dan hiponatremia (dua kelainan elektrolit utama).

Untungnya, para dokter mampu merawat pria itu dan menyelamatkan hidupnya. Para dokter mengingatkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi segala kondisi sesegera mungkin.

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini