Goks! Ingin Terlihat Seperti Jimin BTS, Pria Ini Habiskan Rp 2,1 Miliar untuk Operasi Pelastik

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Pria asal London bernama Oli London (29) menjadi pembicaraan dikalangan penggemar K-Pop sejak pada Oktober 2018 lalu. Ia dikabarkan talah menghabiskan lebih dari 75.000 poundsterling atau sekira Rp 1,3 miliar untuk operasi agar terlihat seperti Jimin BTS.

Mengutip dari Daily Mail, Oli sangat tergila-gila dengan anggota dari boygroup popule Korea Selatan ini. Oli telah berusaha untuk terlihat seperti idolanya selama lima tahun terakhir. Sejak saat itu ia menjalani operasi lebih lanjut.

Hingga sekarang Oli telah menghabiskan 125.000 pundsterling atau sekira Rp 2,1 miliar dalam upaya agar penampilannya bisa sama seperti sang idola.

“Pada dasarnya BTS memulai debutnya pada 2013 dan saya benar-benar tinggal di Korea pada saat itu, dan saya menonton beberapa TV dan BTS tampil dan saya hanya kagum dengan mereka semua,” kata Oli seperti dikutip dari Daily Mail.

“Aku ingin seluruh gaya hidupku berputar di sekitar K-pop dan aku ingin seluruh penampilanku terlihat seperti Jimin karena bagiku dia adalah kesempurnaan, bentuk rahangnya, bibirnya suaranya, segalanya,” kata dia lagi.

Kemudian pada Juni 2019, Oli kembali ke Korea Selatan untuk melakukan operasi lebih banyak di wajahnya. Ia tahu betul bahwa banyak sekali ahli bedah plastik terkenal yang ada di Korea, ia merasa aman jika melakukan operasi pelastik di sana.

“Aku di tangan yang sangat aman di Korea. Aku tahu itu yang terbaik di dunia untuk operasi plastik, maksudku Gangnam yang seperti tempat paling mewah di Seoul – dan aku punya ahli bedah plastik terbaik yang sebenarnya adalah spesialis dalam pembentukan wajah,” ungkap Oli.

Gimana gaes? Udah mirip Jimin BTS apa belum?

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini