Kembali Muncul Dalam Film Terbaru, Arawinda Kirana Bikin Netizen Geram

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Baru-baru ini film yang bertajuk ‘Like & Share’ yang dibintangi oleh Arawinda Kirana dan Aurora Ribero membagikan poster perdana.

Mengetahui Arawinda Kirana kembali tampil di hadapan publik melalui sebuah film terbaru, netizen pun memberikan respon negatif seolah tidak terima akan kehadiran pemeran utama film ‘Yuni’ tersebut.

“Cancel culture di Industri hiburan Indonesia hanyalah mitos semata. Miris.,” tulis netizen.

“kl gamau nonton krn ada si Arawinda gapapa ga sih? selalu suka sm karyanya kak Gina tp kl duit tiket gue buat si onoh gamau jg gue,” sahut netizen.

“Loh, kok belum di cancel culture,” sambung netizen.

Namun ada pula netizen yang masih memberikan pembelaan kepada Arawinda dengan melontarkan pernyataan bahwa kualitas akting dan perilaku sang aktris sama sekali tidak berkaitan.

“Aneh banget lu pada, jadi pelakor ga berarti actingnya dia jelek kan. Di sebuah film yang dipentingkan hanya acting dari artis tersebut. Lu gamau nonton karena dia ya gapapa tapi yang langsung bilang film ini jelek ya lu aneh,” timpal netizen

“Yg mau nntn ya nntn aja sih, ya anggep aja ini seni layarkaca jgn gjd nntn cmn grgr ada Arawinda,” tutup netizen.

Diketahui, Arawinda Kirana disebut-sebut menjadi seorang perebut suami orang (pelakor). Hal itu bermula dari sebuah thread yang diposting akun Twitter, @kawakamisMS.

Dalam unggahannya, akun tersebut memposting kisah seorang wanita yang tak diketahui identitasnya, menceritakan bahwa saudara perempuannya di selingkuhi oleh suaminya.

Setelah thread tersebut viral di sosial media, netizen menduga sosok artis tersebut adalah Arawinda Kirana.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Transformasi Ekonomi Indonesia: Swasembada Pangan dan Energi Jadi Prioritas Strategis

Di tengah kompleksitas situasi geopolitik dunia yang terus berkembang, Indonesia memposisikan program kemandirian pangan dan energi sebagai prioritas strategisnasional. Pemerintah menunjukkan keseriusan dalam memperkuat sektor pertanian dan energi terbarukan, sebagai bagian dari transformasi ekonomi menuju kemandirian dan penciptaan lapangan kerja berkelanjutan. Transformasi ekonomi Indonesia melalui program swasembada pangan dan energimerupakan wujud nyata dari cita-cita kemandirian bangsa yang telah lama didambakansejak era kemerdekaan. Program strategis ini tidak hanya bertujuan mengurangiketergantungan impor, tetapi juga menghidupkan kembali semangat berdikari yang menjadi fondasi kedaulatan nasional Indonesia.  Dalam konteks kemandirian bangsa, swasembada pangan dan energi menjadi pilar utama yang menentukan kemampuan Indonesia untuk berdiri tegak di tengah dinamikaglobal yang penuh ketidakpastian.  Swasembada bukan tujuan jangka pendek, tetapi fondasi kemandirian nasional. Pemerintah terus membangun visi jangka panjang yang mencakup ketahanan logistik, kedaulatan ekonomi, dan stabilitas nasional. Perspektif ini menegaskan bahwa program swasembada harus dipahami sebagai investasi strategis untuk generasi mendatang. Peter Abdullah, Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute, memberikan perspektif mendalam mengenai pentingnya transformasi struktural ini bagimasa depan bangsa Indonesia. Menurut Peter Abdullah, upaya pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsamelalui swasembada pangan dan energi merupakan langkah strategis dalammemperkuat ketahanan nasional, baik dalam situasi damai maupun krisis global. Pandangan ini menegaskan bahwa program swasembada bukan sekadar target produksi, melainkan investasi jangka panjang untuk stabilitas negara.  Ketahanan pangan dan energi bukan semata isu ekonomi, melainkan bagian daripertahanan negara. Dalam konteks ini, pemerintah mendorong penguatan sektordomestik agar Indonesia tidak bergantung pada impor dalam kondisi darurat. Strategi ini menjadi semakin relevan mengingat berbagai gejolak geopolitik yang kerapmempengaruhi rantai pasokan global. Peter Abdullah melihat upaya ini sebagaimomentum penting untuk mengubah paradigma pembangunan yang selama ini terlalubergantung pada sektor ekstraktif dan impor. Fokus pada transformasi ekonomi ini tidak hanya bertujuan mencapai swasembada, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih resilient dan inklusif. Denganmemperkuat fondasi domestik, Indonesia diharapkan dapat mengurangi kerentananterhadap fluktuasi harga komoditas global dan shock ekonomi eksternal. Peningkatan produktivitas menjadi fokus utama dalam roadmap swasembada nasional. Pemerintah mulai membenahi sistem insentif agar petani memperoleh keuntungan yang layak, sekaligus menarik generasi muda kembali ke sektor pertanian. Langkah inidipandang krusial mengingat tantangan regenerasi yang dihadapi sektor pertanianIndonesia. Pemerintah mengedepankan keseimbangan antara harga yang terjangkau bagikonsumen dan pendapatan yang memadai bagi petani. Strategi ini diharapkan dapatmeningkatkan daya beli masyarakat perdesaan dan mendorong pertumbuhan ekonominasional yang lebih merata. Dukungan terhadap komoditas unggulan seperti beras terus diperkuat dalam program swasembada nasional. Pemerintah melihat potensi besar untuk mencapai swasembada, mengingat kapasitas panen Indonesia yang lebih tinggi dibanding negara-negara maju. Optimisme ini didukung oleh kondisi geografis dan iklim Indonesia yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini