MINEWS.ID, JAKARTA – Bukan hanya strategis dari sisi geografis, Kalimantan Timur layak menjadi ibu kota baru karena masuk dalam 10 wilayah dengan angka kriminalitas terrendah.
“Street crime terrendah, kejadian menonjol juga sangat kecil,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan 26 Agustus 2019.
Dedi mengungkapkan ancaman terorisme di Kaltim juga kecil dibanding tetangga provinsinya seperti Kalimantan Barat (Kalbar), apalagi Jawa.
Kejahatan menonjol di Kaltim umumnya berkaitan dengan sumber daya alam, sebagaimana wilayah lainnya di Kalimantan.
Kasus hukum paling menonjol pada umumnya berkaitan dengan tambang batu bara dalam hal ini tambang liar.
Saat Konferensi Pers Akhir Tahun 2018, Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto menyatakan angka kriminalitas di wilayah hukumnya turun.
Tindak kriminal dimaksud adalah kejahatan konvensional yang pada tahun 2017 sebanyak 6.669 kasus namun tahun 2018 tinggal 5.878 kasus.
Sedangkan kejahatan trans nasional pada tahun 2017 sebanyak 1.775 kasus, tahun kemarin tinggal 1.560 kasus.
Kejahatan kekayaan negara juga turun, dari 239 kasus pada tahun 2017 menjadi 185 kasus pada 2018. Sementara kejahatan berimplikasi kontinjensi tidak ditemukan. Kasus narkoba juga dinilai lebih rendah dari 2017.