MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah resmi menggandeng Korea Selatan untuk mengerjakan proyek pembangunan tol bawah laut di Ibu Kota Negara (IKN Nusantara).
Namun pembangunan tol yang akan menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan tersebut tak akan mengganggu keberadaan flora dan fauna setempat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan terowongan bawah laut kelak harus sesuai dengan konsep forest city.
”Kita ingin melindungi bekantan, fauna dan flora endemik lainnya yang ada di sekitar Teluk Balikpapan,” ujar Menteri Basuki.
Menurut Menteri Basuki, Kementerian PUPR tidak akan membangun jembatan yang secara fisik mengubah morfologi lingkungan. Melainkan akan membangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan.
“Untuk terowongan ini sedang feasibility study-nya. Untuk kemudian pada tahun 2022 bisa dilanjutkan dengan basic design-nya. Jika sudah, kita bisa mulai pembangunan terowongan pada tahun 2023,” kata Menteri Basuki.
Selain proyek pembangunan tol bawah laut immerse tunnel, Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan juga menjalin kerja sama dalam pembangunan tiga infrastruktur lainnya di IKN.
Yang pertama, Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan akan membantu melalui hibah pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter/detik.
Kerja sama kedua adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair. Sementara kerja sama ketiga adalah pembangunan Smart Village.