MATA INDONESIA, JAKARTA – Istilah kecanduan seksual sering digunakan dan seringkali salah. Penting untuk dipahami bahwa didiagnosis dengan segala jenis kecanduan adalah hal yang serius dan memerlukan perubahan perilaku yang besar.
Meskipun ada validitas untuk diagnosis kecanduan seksual, perhatikan perlunya mempertimbangkan semua faktor sebelum membuat diagnosis akhir.
Berikut adalah beberapa mitos umum tentang kecanduan seks yang harus dihilangkan secepat mungkin.
Suka masturbasi
Setiap orang memiliki hubungan cinta/benci dengan masturbasi. Tidak dapat disangkal, ini adalah aktivitas yang menyenangkan, tetapi dapat disertai baik secara sadar maupun tidak dengan perasaan malu yang mendalam.
Tidak ada jawaban pasti mengenai seberapa banyak atau seberapa sering harus melakukan masturbasi. Secara umum, masturbasi tidak akan mengganggu suatu hubungan.
Faktanya, itu justru sebaliknya. Masturbasi benar-benar tentang pelepasan, sedangkan hubungan seksual adalah tentang semakin dekat. Pasangan yang memiliki kebijakan ‘tidak melakukan masturbasi’ sering kali menggunakan satu sama lain seperti mesin masturbasi.
Penikmat pornografi
Pornografi telah ada di masyarakat kita selama ribuan tahun. Mengapa? Karena semua orang memiliki rasa penasaran.
Seks adalah aktivitas yang sangat pribadi dan secara universal sulit untuk dibicarakan. Pornografi memberi kita kesempatan untuk melihat orang lain bermain.
Observasi bersifat mendidik ini menawarkan mengintip ke dunia seksualitas manusia. Materi dewasa sangat membantu bagi mereka yang ingin belajar teknik dan mendapatkan ide-ide baru.
Ini berguna untuk pria, wanita, dan pasangan yang ingin memperluas cakrawala seksual mereka. Sebenarnya, segala sesuatu dalam hidup perlu dimoderasi.
Terlalu banyak hal bisa menjadi masalah. Tapi melihat gambar dewasa untuk tujuan relaksasi, gairah, dan pendidikan baik-baik saja.
Kita harus sangat berhati-hati dalam menggunakan istilah ‘kecanduan seks’ yang mencakup semua itu ketika menggambarkan seseorang yang hanya menikmati online dan menonton film porno dalam jumlah terbatas.
Pemilik Fetish
Fetish seksual berarti seseorang melakukan seksualisasi terhadap objek, tindakan, dan fantasi yang berada di luar norma.
Fetish dapat melibatkan penggunaan benda-benda mati seperti tumit stiletto, kulit, atau bahan berbulu. Fetish juga bisa tentang perilaku ritualistik yang mencakup popok, cross-dressing, atau kostum.
Fetish seksual sangat kuat dan tidak pernah hilang mereka terbentuk sangat awal dalam kehidupan. Faktanya, fetish itu sendiri sama sekali tidak ada hubungannya dengan kecanduan seksual.