MATA INDONESIA, – Tak ada yang meragukan nama BTS (Bangtan Sonyeondan) atau Bangtan Boys. Ini adalah grup vokal pria asal Korea Selatan.
Grup ini beranggotakan tujuh orang. Antara lain RM, J-Hope, Suga, Jin, V, Jungkook, dan Jimin. Nama tersebut kemudian berakronim menjadi Beyond The Scene pada Juli 2017.
Mereka debut di tahun 2013. Berasal dari agensi kecil, nama mereka tidak begitu terkenal. Mereka adalah underdog karena latarnya ini. Tentu sulit untuk punya nama diantara grup lain. Tapi mereka berhasil meraih kesuksesan besar mereka.
Dari berbagai aspek, BTS berhasil membuka ‘jalan’ untuk KPOP. Sejak lagu “Blood, Sweat, and Tears”, BTS menjadi mendunia.
Appeal terbesar mereka adalah musiknya. Bisa dibilang, BTS bisa menulis lagu yang ‘relate’ dengan khalayak banyak. Para anggota BTS seluruhnya terlibat dalam proses pembuatan musik mereka. Mulai dari komposisi hingga lirik. Begitupun dengan konsep dan koreografi. Para fans boleh bangga dengan bakat yang dimiliki idolanya.
Musik self-produced mereka terdengar unik bagi para penggemar. Sekarang, BTS juga membuat lagu dengan penyanyi barat. Mulai dari Halsey sampai Charlie Puth, lagu yang dirilis selalu sukses. Mungkin hal ini juga star faktor mengapa BTS berbeda dari band Kpop lainnya.
Dalam performance, mereka juga memberikan yang terbaik. Malah, mereka sering mengejutkan fans dengan penampilan mereka. Selalu meriah dan fans tidak menyesal sudah menunggu.
BTS dengan base hip-hop mereka juga menjadi ciri khas. Sebelum BTS, band Kpop besar yang ‘leaning’ ke hip-hop mungkin hanya Big Bang. Tapi bagi BTS, hip-hop merupakan genre yang cocok untuk mereka. Ada kebebasan berekspresi dalam proses mereka membuat lagu.
Kebebasan BTS dalam bermusik membawa pengaruh baik. BTS dan kesulitan mereka dalam berkarier dengan berbagai personal isu, menjadi inspirasi. Konsep ini menjadi alasan mengapa banyak fans yang menganggap mereka ‘safe shelter’.
Lagu BTS membawa isu yang jarang ada di dunia Kpop yang lebih bubblegum. Ada rasa ‘comfort’ dari lagu yang mereka rilis. Ini memisahkan mereka dari band Kpop lain.
Sekarang, alasan lain untuk sebuah ‘fenomena BTS’ adalah fans mereka. BTS bisa berinteraksi dengan fans secara dekat. Industry Kpop dikenal dengan interaksi idola dengan fans mereka.
Dari fansign hingga konser, banyak hal yang dilakukan untuk menarik fans. BTS dengan sukses melakukan ini. Mereka bisa membentuk hubungan yang baik antara fans dan idola. Mereka rajin memberi update dan berinteraksi dengan fansnya. Tidak heran jika ARMY pun dengan senang hati mendukung boyband ini.
Oh iya, Kpop terkenal karena fanbasenya yang loyal. ARMY sebagai fanbase BTS termasuk sebagai fanbase yang setia. Kebanyakan promosi datang dari fans yang passionate tentang BTS. Dari sini, bisa terlihat pengaruh fandom dengan popularitas sebuah grup. Mereka mengenalkan idola mereka kepada orang lain. Karena ini, jadi banyak orang yang tahu tentang BTS.
Perhatian untuk BTS semakin besar setelah mereka ikut dalam berbagai aksi sosial. Kampanye ‘Love Yourself’ membuka pintu masuk fandom mereka. BTS konsisten dengan misinya menjadi role model yang baik. Mereka berani angkat suara tentang isu anti-rasisme.
Mereka memperlihatkan kepedulian mereka dengan berbagai isu sosial. Ini menjadi sebuah daya tarik besar untuk BTS sendiri. Terlebih karena biasanya idol Kpop tidak terlalu ‘open’ dengan hal sensitif seperti ini.
Hal lain dari besarnya BTS, merupakan dari marketing mereka. Setelah ‘settle’ dengan namanya, mereka selalu punya cara untuk promosi. Kolaborasi dengan penyanyi lain hingga berbagai brand. Wajah mereka menjadi familiar dan terkenal. Antusiasme fans yang tinggi juga membantu kesuksesan strategi ini.
Ada banyak faktor mengapa BTS bisa seterkenal ini. BTS sudah menjadi ikon penting di dunia musik internasional. Tentu hal ini karena kerja keras. Perjuangan hingga sesukses sekarang tidak mudah hingga ke titik ini.
Kesuksesan mereka juga membawa banyak ‘pintu’ bagi banyak musisi Korea lainnya. Saat ini BTS mulai fokus dengan karier solo mereka. Dengan ‘pertunjukan’ warna personal tiap membernya, BTS bisa saja lebih ikonic lagi di masa yang akan datang.
Penulis: Deandra Alika Hefandia