Bunda, Ini Deretan Tips Liburan Aman Buat Ibu Hamil

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Liburan memang dibutuhkan oleh semua orang untuk melepas perasaan suntuk dan stres akibat aktivitas harian, termasuk juga ibu hamil. Stres dapat dirasakan baik oleh ibu hamil yang bekerja maupun ibu rumah tangga.

Namun, ibu hamil tidak bisa sembarangan saat melakukan liburan, mengingat harus menjaga kandungannya tetap sehat.
Liburan dapat menjadi hiburan tersendiri bagi ibu hamil.

Pasalnya, sejumlah ahli telah menyebutkan bahwa jalan-jalan dapat menjadi obat dan membantu menghilangkan stres. Beberapa sumber menyebut jika ibu hamil memang lebih rentan terkena stres.

Untuk menjaga kehamilan tetap sehat dan memastikan perkembangan janin calon ibu, memang sebaiknya tidak mengalami stres.

Maka dari itu, ibu perlu beberapa tips yang perlu diterapkan jika ingin melakukan liburan agar kesehatan kehamilan tetap terjaga. Berikut tipsnya:

1. Memilih tempat tujuan wisata yang aman

Salah satu tips yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil adalah memilih tujuan wisata yang terjangkau. Pastikan untuk menghindari bepergian ke tempat yang membutuhkan waktu terlalu lama.

Untuk perjalanan dengan penerbangan, baiknya hanya membutuhkan waktu dua hingga tiga jam. Jangan sampai masalah terkait kehamilan terjadi saat dalam perjalanan.

Sebelum perjalanan, perhatikan daerah yang dituju, baiknya memastikan jika tempat yang dituju aman bagi ibu hamil dan jangkauan rumah sakit tidak terlalu jauh jika sewaktu-waktu sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Selain itu, penting juga untuk melakukan pemeriksaan kandungan dan berdiskusi dengan dokter terkait keamanan selama liburan.

2. Membawa barang bawaan yang ringan

Kenyamanan ibu saat liburan sangat penting untuk diperhatikan, terlebih jika perlu banyak berjalan di tempat wisata. Pastikan untuk menggunakan sepatu olahraga yang mampu menopang kaki dengan baik, sehingga kaki tidak mudah cedera atau bengkak.

Pastikan juga mengemas berbagai pakaian yang dapat membuat ibu tetap sejuk di udara yang panas dan mengenakan pakaian berlapis saat udara dingin.

3. Menikmati liburan dengan nyaman

Saat hamil, mungkin ibu tidak bisa berlibur layaknya sebelum mengandung. Ibu perlu mengurangi aktivitas yang terlalu aktif, seperti melakukan petualangan, belanja tanpa istirahat, atau bahkan berjalan jarak jauh.

Cobalah untuk lebih banyak beristirahat dan menikmati liburan dengan lebih rileks.

4. Membuat perencanaan yang tepat

Pastikan kamu membuat rencana yang baik dengan memanfaatkan waktu sebaik mungkin agar liburan berjalan dengan lancar. Buat daftar semua barang yang dibutuhkan dan diinginkan agar tetap aman.

Pastikan semua daftar yang telah ditulis sudah disiapkan dengan baik sehari sebelum perjalanan dilakukan. Bawa juga salinan catatan kehamilan untuk berjaga-jaga jika ibu tidak sehat saat bepergian.

Reporter : Adinda Catelina Fadjrin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Judi Daring Ancam Ekonomi Keluarga: Saatnya Literasi dan Kolaborasi Jadi Senjata

Oleh: Ratna Soemirat* Fenomena judi daring (online) kini menjadi salah satu ancaman paling serius terhadap stabilitassosial dan ekonomi masyarakat Indonesia. Di tengah kemajuan teknologi digital yang membawakemudahan hidup, muncul sisi gelap yang perlahan menggerogoti ketahanan keluarga dan moral generasi muda. Dengan hanya bermodalkan ponsel pintar dan akses internet, siapa pun kini bisaterjerumus dalam praktik perjudian digital yang masif, sistematis, dan sulit diawasi. Pakar Ekonomi Syariah dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Satria Utama, menilai bahwa judi daring memiliki daya rusak yang jauh lebih besar dibandingkan bentukperjudian konvensional. Menurutnya, sasaran utama dari perjudian daring justru kelompokmasyarakat yang secara ekonomi tergolong rentan. Dampaknya langsung terlihat pada polakonsumsi rumah tangga yang mulai bergeser secara drastis. Banyak keluarga yang awalnyamampu mengatur pengeluaran dengan baik, kini harus kehilangan kendali keuangan karenasebagian besar pendapatan mereka dialihkan untuk memasang taruhan. Satria menjelaskan, dalam beberapa kasus, bahkan dana bantuan sosial (bansos) yang seharusnyadigunakan untuk kebutuhan pokok keluarga justru dihabiskan untuk berjudi. Hal ini, katanya, bukan lagi sekadar persoalan individu, melainkan ancaman nyata terhadap ketahanan ekonominasional. Ia menegaskan, ketika uang yang seharusnya digunakan untuk makan, biaya sekolahanak, atau keperluan kesehatan malah dipakai untuk berjudi, maka kerusakannya meluas hinggapada tingkat sosial yang lebih besar. Masalah ini juga diperparah dengan munculnya fenomena gali lubang tutup lubang melaluipinjaman online (pinjol). Banyak pelaku judi daring yang akhirnya terjebak utang karena tidakmampu menutup kerugian taruhan. Satria menilai bahwa bunga pinjol yang tinggi justrumemperparah keadaan dan menjerumuskan pelakunya ke dalam lingkaran utang yang sulitdiakhiri. Dalam banyak kasus, kondisi ini menyebabkan kehancuran rumah tangga, konflikkeluarga, hingga perceraian. Efek domino judi daring, katanya, sangat luas dan tidak hanyamerugikan pelakunya saja. Selain aspek ekonomi, Satria juga menyoroti persoalan perilaku konsumsi yang tidak rasional di kalangan masyarakat. Ia menilai bahwa budaya konsumtif yang tinggi membuat masyarakatlebih mudah tergoda dengan janji palsu “cepat kaya” yang ditawarkan oleh situs judi daring. Contohnya, jika seseorang rela mengeluarkan uang untuk rokok meski kebutuhan rumah tanggaterbengkalai, maka godaan berjudi dengan iming-iming hasil instan menjadi semakin kuat. Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat menjadi kunci utama untuk membentengi diri daribahaya ini. Lebih jauh, Satria menegaskan bahwa penanganan judi daring tidak cukup hanya denganpendekatan represif, seperti pemblokiran situs atau razia siber. Ia menilai langkah tersebutmemang penting, tetapi tidak akan menyelesaikan akar masalah tanpa adanya peningkatanliterasi ekonomi dan kesadaran digital masyarakat. “Permintaan terhadap judi daring itu besar, sehingga selama ada permintaan, pasokan akan terus bermunculan,” ujarnya dalam wawancara. Pemerintah, katanya, harus berani menyentuh aspek edukasi publik dengan memperkuat literasidigital, keuangan, dan moral agar masyarakat memiliki ketahanan terhadap jebakan dunia maya. Upaya memperkuat literasi digital dan kesadaran publik kini mulai mendapat perhatian dariberbagai pihak, termasuk dunia akademik. Salah satu contoh nyata datang dari UniversitasLampung (Unila) melalui inovasi bertajuk Gambling Activity Tracing Engine (GATE...
- Advertisement -

Baca berita yang ini