MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Kabupaten Bogor, masih kekurangan tenaga guru di sekolah. Saat ini, dari 1.443 Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan 88 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN), hanya digawangi tidak lebih dari 6.000 guru berstatus ASN.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah menjelaskan, jumlah tersebut masih dari ideal. Pasalnya, jumlah rombongan belajar di Kabupaten Bogor pun sangat banyak. Belum lagi, setiap tahunnya ada guru ASN pensiun
“Ya kita mengakalinya dengan merekrut tenaga honorer yang dibayar menggunakan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) tapi kan jauh dari kata cukup ya untuk memenuhi kesejahteraan mereka. Tapi kita punya pilihan lain,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Bogor mendapatkan jatah tenaga guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) sekitar 1.600-an. Itu pun tidak seluruhnya tenaga tambahan. Karena mereka yang diangkat menjadi P3K, merupakan honorer K2.
“Tahun ini kita ajukan P3K sekitar 700 orang. Sementara cadangan P3K kita ada sekitar 3.000 orang. Mudah-mudahan bisa terpenuhi. Karena pengangkatan P3K berkaitan dengan beban anggaran APBD kita,” jelas Juanda.
Kata Juanda, karena minimnya jumlah ASN tenaga pendidikan, ada beberapa sekolah hanya memiliki satu ASN yang menjabat kepala sekolah.