Heboh! Penumpang KAI Alami Pelecehan Seksual di Tempat Duduknya, Pelaku Pegang Penis Mulu

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sosial media tengah dihebohkan kasus pelecehan seksual yang terjadi di Kereta Api Indonesia (KAI). Kejadian itu viral setelah penumpang sekaligus korban menceritakannya lewat akun Twitter, @selasarabu_.

Wanita yang tak diketahui nama aslinya ini membagikan video saat seorang penumpang pria berusaha memegang bagian tubuhnya. Mulanya ia mengira pria itu tak sengaja, namun gerakannya makin aneh seolah ia ingin terus memegang gadis itu.

https://twitter.com/Selasarabu_/status/1538410184891981824?s=20&t=8IC5zwitsJ4Crg1tsEoLPA

“Itu dia berulang kali kyk begitu, ku videoin juga. Sudah ku tegur tapi masih ttp dilakukan. Tapi aku udah pindah kursi ya, Alhamdulillah sudah aman,” tulisnya, Minggu 19 uni 2022.

Tak cuma itu, korban juga bersaksi bahwa pelaku kerap memegang penis selama duduk disebelahnya. Hal itu jelas membuat gadis tersebut risih dan ketakutan.

“Dia naik dari Jogja, dan ga lama setelah duduk, dia tu pegang² ttt mulu, berkali kali. Aku udah mulai risih,” jelasnya.

Alhasil, korban pun berusaha menyelamatkan diri dengan menegur pelaku dan melaporkannya ke petugas KAI. Ia pun segera dipindahkan tempat duduknya dan tak lagi bersebelahan dengan pria tersebut.

“Aku udah pindah kursi ya, Alhamdulillah sudah aman. Thanks to Bapak Kondektur Argo Lawu @KAI121 Mr. Wisnu Dwi P. Rasa campur aduk eh, panik, panas dingin, takut, gabisa gerak,” ungkapnya.

Kejadian itu sontak viral di sosial media dna menjadi trending topic di Twitter. Warganet yang geram pun ramai-ramai meminta pihak KAI agar mem-blacklist pelaku tersebut dari daftar penumpang mereka.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

SEMA PTKIN Se-Indonesia Tolak Wacana Pilkada Dipilih oleh DPRD

Mata Indonesia, Yogyakarta - SEMA PTKIN (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) yang merupakan Aliansi Mahsiswa dari berbagai kampus Islam Negeri seperti UIN, IAIN, STAIN dan STAI secara tegas menolak wacana yang menyarankan agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis, 19 Desember 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini