Mengenal 3 Matra yang Memperkuat Koopssus TNI

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan satuan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI di Lapangan Markas Koopsus TNI, Mabes TNI, Jakarta, Selasa (30/7).

Koopssus TNI sendiri adalah wadah dimana pasukan elite TNI dikumpulkan, yang bertugas untuk menyelenggarakan operasi khusus dan memberikan dukungan dalam operasi khusus yang membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi.

Panglima TNI menjelaskan, Koopssus TNI dibentuk dalam satu wadah, yaitu Balakpus (Badan Pelaksana Pusat). Dalam pelaksanaannya, Komando Koopssus langsung di bawah panglima TNI dan akan siaga di Mabes TNI. “Pasukan khusus dari 3 matra, darat, laut dan udara standby di Mabes TNI dan sewaktu-waktu bisa digunakan oleh panglima TNI atas perintah presiden,” kata Panglima TNI.

Tiga Matra yang tergabung dalam pasukan elit Koopssus adalah Detasemen Jalamangkara TNI Angkatan Laut (Denjaka), Sat-81 Gultor Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Sat Bravo 90.

Kita lihat perbedaan seragam 3 matra yang memperkuat Koopssus TNI.

[masterslider id=”16″]

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini