Koalisi PAN, Golkar dan PPP Ubah Peta Politik Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Konstelasi peta politik termasuk pemilihan capres 2024 berubah. Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), memutuskan untuk membangun koalisi di Pemilu 2024.

Keputusan itu diambil setelah pertemuan tiga ketua umum partai tersebut, yang kemudian dikenal dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menjelaskan, keputusan koalisi ketiga partai itu adalah sangat strategis. Sebab akan semakin memperkuat posisi ketiga partai itu dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden di 2024.

”Kesepakatan ketiga ketum di atas mempunya efek kejut politik yang besar. Parpol lain baru berancang-ancang menjajaki koalisi, Golkar, PAN dan PPP sudah terlebih dulu menyepakati membangun koalisi,” ujar  Dradjad, Senin 16 Mei 2022.

Ketiga partai yang berkoalisi ini juga sebenarnya sudah bisa mengajukan pasangan capres-cawapres. Itu berkaca dari hitung-hitungan perolehan suara gabungan PAN, PPP dan Golkar.

Sebab, berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2019 lalu, gabungan dari ketiga partai itu memperoleh 26,82 persen kursi di DPR dan sebanyak 23,93 persen suara nasional.

“Jadi Koalisi Indonesia Bersatu sudah memenuhi persyaratan pasal 222 dari UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum untuk mengusung capres dan cawapres dalam Pilpres 2024,” kata Dradjad.

Dengan koalisi PAN, Golkar dan PPP tersebut, Dradjad yakin partai-partai lain akan mulai berhitung dengan baik. Sebab jauh hari sebelum pelaksanaan pemilu, ketiga partai itu sudah menyepakati untuk berkoalisi.

Dradjad yakin, koalisi ini memberi efek kejut karena partai lain tidak akan menyangka perkembangan PAN, Golkar dan PPP yang begitu cepat.

“Bisa saja mereka mempercepat rencana koalisi mereka. Atau berusaha merangkul ketiga parpol tersebut, atau bisa juga berusaha agar Koalisi Indonesia Bersatu tidak jadi terwujud,”.

“Yang jelas, keputusan Golkar, PAN dan PPP telah mengubah peta politik nasional dengan cukup signifikan,” ujarnya.

Sejauh ini hanya PDIP dan Gerindra yang cukup pede untuk mengajukan calon presiden di Pilpres 2024. Namun perkembangan terakhir, Prabowo Subianto sedang menjajaki Puan Maharani untuk maju sebagai pasangan di Pilres 2024.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini