Dari Hillsborough, Tatanan Sepak Bola Inggris Pun Berubah

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Stadion Hillsborough masih berdiri megah hingga sekarang. Terletak di Sheffield, sekitar 270 kilometer barat laut London. Setiap 15 April, ratusan orang berdatangan ke stadion ini untuk berziarah dan mengenang sebuah tragedi. Sebuah peristiwa yang terjadi pada 15 April 1989 yang mengubah tatanan sepak bola di Inggris.

Peristiwa ini dikenal sebagai insiden kecelakaan terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris yang biasa disebut tragedi Hillsborough. Peristiwa ini di mulai ketika para suporter Liverpool atau sebutannya Liverpudlian ingin menyaksikan pertandingan Semifinal Piala FA antara Nottingham Forest vs Liverpool.

Jumlah penonton yang datang sangat besar. Sehingga stadion yang berkapasitas 40.000 dan hanya menyediakan jatah sebanyak 14.000 kursi untuk pendukung Liverpool tidak mampu menampung massa pendukung yang sangat banyak.

Dari data korban Hillsborough menunjukkan bahwa usia korban masih sangat muda. 81.3 persen berusia 10 > 30 tahun. Data menunjukkan bahwa banyak keluarga muda yang akhirnya harus menjadi single parent akibat dari insiden ini. Bahkan terdapat satu anak yang bernama Jon-Paul Gilhooley yang masih berusia 10 tahun.

Jon-Paul Gilhooley adalah sepupu Steven Gerrard yang kemudian menjadi legenda di Liverpool. Tragis.

Kejadian ini berawal saat Stadion Hillsborough menjadi tuan rumah semifinal Piala FA 1989 antara Liverpool menghadapi Nottingham Forrest.

Ribuan pendukung Liverpool berdatangan ke Sheffield London untuk mendukung timnya. Cuaca hari itu, cerah dans sejuk.

Tiket pertandingan terjual habis. Namun masih banyak pendukung Liverpool yang ingin menonton pertandingan. Pengelola stadion pun akhirnya menjual tiket karcis di luar kapasitas.

Salah satu tempat untuk menampung penonton adalah The Lapping lane. Padahal wilayah ini hanya berkapasitas tempat untuk 14.000 ribu tribun berdiri. Tak hanya itu, pengelola juga membuka tiket untuk bagian Spion Kop End yang memuat sekitar 21.000 orang berdiri. Dan ini khusus untuk supporter Nottingham. Dua tempat itu sangat berdekatan.

Sekitar pukul 14.00, pintu gerbang stadion buka. Penonton menyerbu masuk ke stadion termasuk The Lapping Lane.

Pukul 14.15 siang, kerumunan sekitar pagar masuk semakin meluap saat turnstile (pintu masuk berputar) buka. Aliran supporter Liverpool dengan jumlah besar masuk bagaikan air bah dan segera menempati tribun tersebut. 10.000 orang mengalir masuk ke dalam The Lapping Lane dengan hanya menyediakan 3 gerbang masuk dan 7 pintu masuk putar.

Suporter Liverpool yang masih tertinggal di luar sekitar 2000-5000 orang berusaha merengsek masuk ke dalam stadion. Diantaranya tanpa tiket.

Menurut pengakuan petugas keamanan yang bertugas di luar stadion, banyak supporter Liverpool tercium bau alkohol dan datang dalam jumlah besar.

Melihat penonton terus masuk sedangkan di dalam juga sudah penuh,  salah satu petugas polisi Inspektur Marshal David Duckenfield mengeluarkan keputusan yang cukup fatal. Ia memerintahkan  untuk membuka gerbang C. Akibatnya, lautan manusia segera masuk karena pintu terbuka lebar. Akibatnya…

Selain saling terjepit, di dalam tribun tersebut penonton sudah penuh. Dari luar desakan untuk masuk terus mendorong penonton untuk masuk ke dalam. Para penonton  yang berada di kedua blok tersebut terdesak ke depan dan terjempit di antara pagar pembatas.

Keputusan Duckenfield untuk membuka gerbang C sangat fatal akibatnya. Keputusan dia sangat terburu-buru. Seharusnya sebelum Duckenfield memutuskan untuk membuka gerbang C, dia harus meminta konfirmasi petugas yang berada di blok 3 dan 4 apakah kedua blok tersebut mampu menampung tambahan supporter atau tidak, namun semuanya terlambat.

Akibatnya 96 fans Liverpool tewas terjepit, terinjak dan kehabisan oksigen. Rincian korbannya: 89 suporter pria dan 7 perempuan meninggal di tempat kejadian dan saat di bawa ke rumah sakit. Sepertiga dari korban meninggal berumur 20 tahun.

Korban meninggal banyak ditemukan di blok 3. Sedangkan yang luka-luka ditemukan di sektor 3 dan sebagian sektor 4. Sekitar 730 di dalam dan 36 suporter di luar stadion menderita cedera ringan hingga parah seperti brain malfunction (kekurangan oksigen).

Kegagalan polisi dalam mengontrol laju aliran para supporter menjadi penyebab utama tragedi tersebut. Penyelidikan mengenai penyebab tragedi Hillsborough terjadi segera dilakukan oleh kepolisian Inggris.

Tragedi ini menorehkan luka mendalam bagi dunia sepak bola. Pemerintah Inggris pun tak tinggal diam. Pembenahan stadion, pembatasan penonton hingga larangan minum alkohol pun menjadi syarat untuk menonton sepak bola di Inggris. Tatanan sepak bola Inggris pun berubah.

 

Reporter: Fadila Aliah Hakim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini