Tak Tepati Janji Kampanye, Wali Kota Ini Dipaksa Pakai Baju Wanita Keliling Kota

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Seorang kepala daerah baik walikota maupun bupati selalu mengumbar janji manis kepada para warganya ketika mereka mencalonkan diri untuk maju. Namun, ketika mereka sudah menjabat dan duduk di kursi yang diinginkan mereka lupa dengan apa yang mereka janjikan kepada masyarakatnya.

Nah, di Meksiko, ada hal yang tidak biasa, dimana warga Kota San Andreas Puerto Rico melakukan aksi protes dan menghukum kepala daerahnya dalam hal ini Wali kota yang dipaksa memakai pakaian wanita dan diarak keliling kota selama beberapa hari. Hal ini dilakukan karena wali kota tersebut gagal memenuhi janji kampanye.

Seperti dilansir media Amerika Serikat (AS), Fox News, Rabu 7 Agustus 2019,
Wali Kota San Andres Puerto Rico, Javier Jimenez, terlihat sangat stres saat terpaksa berjalan keliling kota dengan memakai rok panjang warna hitam dan blus berenda warna putih yang memiliki kerutan dan hiasan bordir motif bunga.

Momen ini digelar pada awal pekan ini dan Jimenez harus menghadapi langsung kerumunan warga yang marah. Seorang pejabat setempat yang bernama Luis Ton turut menjalani ‘hukuman’ yang sama. Dia tampak memakai gaun warna merah muda dengan corak polkadot putih.

Laporan media lokal, El Diario de Mexico, menyebut salah satu keluhan warga adalah Jimenez tidak berhasil memenuhi janji kampanyenya untuk mengalokasikan dana sebesar 3 juta Peso (Rp 2,1 miliar) bagi pembangunan sistem perairan di kota tersebut. Keluhan-keluhan warga lainnya tidak disebutkan lebih lanjut.

Saat Jimenez dan Ton berjalan keliling kota dengan pakaian wanita, warga setempat mengangkat poster tulisan tangan yang berisi daftar kegagalan pejabat tersebut.

Dalam wawancara dengan wartawan setempat, Jimenez yang tampak tidak nyaman dengan pakaian yang dikenakannya menegaskan dia telah berusaha memenuhi janji-janjinya. Namun dia menyatakan tidak ada lagi dana yang bisa digunakan karena semuanya telah disalurkan ke berbagai komunitas masyarakat.

Praktik mendandani pejabat atau politikus yang mengecewakan rakyat dengan pakaian wanita seperti ini telah menjadi tradisi di beberapa kota di negara bagian Chiapas. Bahkan terkadang para pejabat dijemput paksa dan didandani secara tidak wajar.

Nah, apakah cara seperti itu bisa diterapkan di Indonesia, dimana ada pejabat yang korupsi dan tidak memenuhi janjinya saat kampanye bisa diarak berkeliling dilihat warganya agar mereka malu.

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini