MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Simon Leviev tengah menjadi perbincangan. Kisahnya bahkan abadikan dalam sebuah film dokumenter garapan Netflix berjudul “The Tinder Swindler”.
Dalam film tersebut diceritakan seorang pria bernama Shimon Hayut menyamar sebagai Simon Leviev, putra seorang miliarder. Faktanya, Simon tak memiliki darah atau keturunan dengan miliarder berlian Rusia-Israel, Lev Leviev.
Diceritakan pula, Simon memangsa perempuan melalui aplikasi kencan Tinder. Dalam akun tersebut, Simon kerap memamerkan gaya hidup mewah bergelimang harta.
Terlahir sebagai Shimon Hayut, ia secara resmi mengubah namanya tahun 2011 menjadi Simon Leviev. Ia melarikan diri dari negara asalnya Israel, di mana ia dicari sehubungan dengan serangkaian pelanggaran penipuan yang dituduhkan kepadanya sejak masih berusia 20-an.
Ia menjalankan modusnya dengan beralih dari satu perempuan ke perempuan lain demi menghasilkan jutaan USD. Tiga perempuan yang pernah menjadi korbannya, yakni Fjellhoy, Pernilla Sjoholm dan Ayleen Charlotte – yang masing-masing ditipu untuk menyerahkan puluhan ribu dolar kepada Leviev.
Polisi akhirnya menangkap Shimon pada 2019 dan mendeportasinya ke Israel, di mana ia seharusnya menjalani hukuman yang panjang atas kejahatannya.
Akan tetapi, lima bulan kemudian Simon dibebaskan. Berdasarkan laporan, Simon memenuhi kriteria untuk program pembebasan yang bertujuan mengurangi narapidana selama pandemi virus corona.
Dalam akhir bagian dari film “The Tinder Swindler” itu memperingatkan bahwa Simon masih aktif di Tinder. Meski pesan ini dibantah oleh perusahaan Tinder yang mengatakan bahwa pihaknya telah memverifikasi Simon tak lagi ada di aplikasi tersebut.
“Kami telah melakukan penyelidikan internal dan dapat mengonfirmasi bahwa Simon Leviec tidak lagi aktif di Tinder dengan nama aliasnya yang diketahui,” demikian pernyataan pihak Tinder, melansir TMZ.com.