MATA INDONESIA, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Andika memberikan arahan kepada prajurit supaya tidak menembak orang tak berdokumen jika mereka tidak bersenjata. Mantan KSAD ini juga memberikan pengarahan kepada para Komandan Satuan dan Komandan Ramli yang berada di wilayah Yonif 755/Merauke, Papua.
Tujuannya untuk memastikan kebijakan Panglima TNI terkait dislokasi satuan tugas untuk menjalankan tugas-tugas territorial di wilayah masing-masing. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai jika hal tersebut merupakan upaya untuk memetakan ancaman.
“Tindakan pengamanan tidak harus dengan tembakan, ada banyak cara untuk memastikan profile orang apakah sebagai sumber ancaman atau bukan. Kecuali jika sudah ada bukti melakukan perlawanan, jika membahayakan maka aparat bisa bertindak sesuai kewenangan,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Selasa 1 Februari 2022.
Sebelumnya Panglima TNI menegaskan jika arahan untuk menahan tembakan karena belum tentu orang yang tidak berdokumen tersebut sengaja melintas batas wilayah NKRI. Strategi ini juga merupakan salah satu bentuk pemetaan ancaman.
“Belum tentu. Mungkin saja nggak tahu (melintasi batas). Karena kan nggak ada pagar atau apa toh,” kata Andika.
Tidak hanya itu, Andika juga mengingatkan prajurit untuk selalu memberi tahu sesama anggota terkait penggunaan senjata.
“Jangan terlalu mudah begitu soal penggunaan senjata yang penting selalu persuasif saja,” katanya.