Tiga Wilayah di Papua Masuk PPKM Level 3

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tiga wilayah di Provinsi Papua memberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3. Wilayah itu adalah Kota Jaya Wijaya, Kabupaten Kepualauan Yapen dan Kota Jaya Pura. Sementara tidak ada kabupaten dan kota yang berstatus PPKM level 4.

Status PPKM Level 3 itu menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menandakan situasi penyebaran varian Omicron Covid-19 cukup tinggi.

”Level 3 ada 3 kabupaten dan kota yakni Jaya Wiaya, Yapen dan Kota Jayapura,” kata Airlangga Hartarto, Senin 31 Januari 2022.

Penetapan status level 3 tersebut berlaku sejak 1 Februari – 14 Februari 2022. Selain ketiga wilayah tersebut, di luar Jawa-Bali, terjadi penurunan tingkat level PPKM. Di level 1 menjadi 164 kabupaten/kota dan di level 2 ada 219 kabupaten/kota.

“PPKM 1-14 Februari 2022, ada sejumlah kabupaten/kota yang level PPKM-nya menurun,” kata Airlangga Hartarto.

Atas perintah Presiden Joko Widodo, Airlangga mengatakan percepatan pemberian vaksin tambahan (bosster) di luar Jawa-Bali terutama di Papua harus ditingkatkan. Saat ini pemberian vaksin tambahan sudah mencapai 2,3 persen. Sementara itu di luar Jawa-Bali baru mencapai 1,6 persen.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini