Miss USA 2019 Cheslie Kryst yang Meninggal Bunuh Diri Nggak Punya Banyak Teman karena Kutu Buku

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW YORK CITY – Miss USA 2019, Cheslie Kryst meninggal dunia karena bunuh diri. Beberapa waktu lalu, dia mengaku nggak punya banyak teman karena tergolong sosok kutu buku.

Pihak kepolisian mengatakan, Kryst meninggal di usia 30 tahun pada Minggu 30 Januari 2022 sekitar pukul 19.15 waktu setempat setelah melompat dari gedung lantai 60. Kryst tinggal di lantai sembilan gedung tersebut dan terakhir kali terlihat di teras lantai 29.

Kryst mengikuti kontes kecantikan sejak remaja mengikut jejak ibunya, April Simpkins, yang pernah menjadi Miss North Carolina 2002. Beberapa waktu lalu, Kryst mengaku tak punya banyak teman saat masih sekolah.

“Saya tak punya banyak teman. Saya anak kutu buku yang hobinya membaca buku di kelas. Tapi, senang rasanya banyak orang mengenal nama saya karena prestasi ibu saya. Sejak saat itu, saya tahu suatu saat akan mengikuti jejak ibu,” ujarnya, dikutip dari Daily Beast, Senin 31 Januari 2022.

Kryst meraih gelar Miss USA di 2019 atau beberapa bulan setelah dia dinobatkan sebagai Miss North Carolina. Di usia 28 tahun, Kryst menjadi wanita tertua yang pernah menjadi Miss USA. Dia juga menjadi pemegang mahkota terlama selama 557 hari karena pandemi Covid-19.

Di luar kontes kecantikan, Kryst adalah seorang pengacara setelah memperoleh gelar sarjana hukum dan MBA dari Universitas Forest. Dia juga bekerja sebagai duta dampak global untuk Dress for Success, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung wanita berpenghasilan rendah yang mencari pekerjaan.

Setelah memenangkan Miss USA, Kryst juga menjadi koresponden New York untuk program selebriti dan hiburan ‘Extra’, program yang pernah dua kali masuk nominasi Emmy.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini