MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok separatis dan teroris (KST) Papua pimpinan Lamek Taplo masih terus melakukan serangan terhadap aparat keamanan khususnya Satgas Nemangkawi. Pengamat intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai hal tersebut bisa menjadi momentum untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok separatis dan teroris tersebut.
“Aksi tersebut justru malah menunjukkan keberadaan KST Papua dan bisa menjadi petunjuk bagi apkam untuk melakukan pengejaran,” kata Stanislaus kepada Mata Indonesia News, Rabu 19 Januari 2022.
Meski demikian, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menginstruksikan agar jajarannya tidak lagi melakukan penyerangan terlebih dulu kepada kelompok separatis dan teroris (KST) Papua .
Mathius meminta jajarannya untuk lebih banyak bersikap bertahan. Upaya ini merupakan bentuk penyesuaian pendekatan Satgas Nemangkawi yang kini telah berubah menjadi Operasi Damai Cartenz.
“Selama ini kita dalam kasus penembakan selalu aktif merespon. Dalam merespon ini selalu terjadi kontak tembak ini (lebih banyak) sisi negatif, karena (KST Papua) memanfaatkan momen menjatuhkan pemerintah,” kata Mathius.
Mathius menegaskan jika aparat gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi hingga kini masih diberlakukan hingga 25 Januari 2022 mendatang. Namun operasi itu juga telah mulai mengedepankan pendekatan persuasif.
“Kita lihat operasi terakhir mengurangi korban masyarakat yang dampaknya ke kegiatan itu, sehingga korban menurun termasuk masyarakat. Dan banyak (KST) yang kita tangkap,” katanya.
Mathius berharap anggota KST Papua bisa diedukasi dan menyerahkan diri sehingga bisa kembali kepada masyarakat.