Zaman Jokowi Penduduk Miskin Turun Hingga 1,04 Juta di Masa Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan jumlah penduduk miskin pada September 2021 di Indonesia sebesar 26,50 juta orang. Jumlah ini menurun 1,04 juta orang terhadap Maret 2021 dan menurun 1,05 juta orang terhadap September 2020.

“Sedangkan persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2021 sebesar 7,89 persen, turun menjadi 7,60 persen pada September 2021. Sedangkan penduduk miskin perdesaan pada Maret 2021 sebesar 13,10 persen, turun menjadi 12,53 persen pada September 2021,” kata Margo, Senin 17 Januari 2022.

Lanjut Margo, apabila dibanding Maret 2021, jumlah penduduk miskin September 2021 perkotaan turun sebanyak 0,32 juta orang dari 12,18 juta orang pada Maret 2021 menjadi 11,86 juta orang pada September 2021.

Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 0,73 juta orang (dari 15,37 juta orang pada Maret 2021 menjadi 14,64 juta orang pada September 2021).

Untuk Garis Kemiskinan pada September 2021, Margo menjelasakn bahwa tercatat sebesar Rp486.168,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp360.007,- (74,05 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp126.161,- (25,95 persen).

“Pada September 2021, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,50 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.187.756,-/rumah tangga miskin/bulan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Makan Bergizi Gratis di DIY Batal Dimulai, Pemda DIY Sebut SPPG Belum Siap

Mata Indonesia, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu wilayah yang belum menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG), meskipun program ini sudah mulai diterapkan secara nasional pada Selasa (7/1/2025). Ketidaksiapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk untuk memulai program ini menjadi alasan utama.
- Advertisement -

Baca berita yang ini