MATA INDONESIA, JAKARTA – Kondisi Kerajaan Tonga, Minggu 16 Januari 2022 malam, masih belum diketahui karena dikabarkan abu letusan gunung bawah laut Hunga Tonga Hunga Ha’apai setebal 2 sentimeter telah menutupi seluruh kerajaan itu.
Hal tersebut terungkap dalam laporan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) melalui https://reliefweb.int/ yang dikutip Minggu 16 Januari 2022.
“Dan mempengaruhi pasokan air bersih dan makanan,” begitu bunyi laporan UNICEF.
Letusan paling dahsyat dalam 30 terakhir itu juga mempengaruhi kualitas udara yang dihirup masyarakat Tonga.
Pembangkit listrik terpengaruh, sehingga komunikasi dengan masyarakat Tonga tidak bisa dilakukan karena jaringan telepon putus.
Bahkan telepon satelit pun tidak bisa lancar karena letusan gunung bawah laut yang berjarak beberapa puluh kilometer dari Tonga mengganggunya.
Bahkan, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern seperti dilaporkan Reuters mengaku kesulitan mengirimkan bantuan karena tidak bisa berkomunikasi dengan otoritas Tonga di ibu kota Nuku’alofa.
Letusan keras gunung bawah laut itu, mengejutkan warga Tonga, apalagi diikuti dengan tsunami yang menenggelamkan sebagian wilayahnya.
Saat ini, seluruh warga Tonga yang berada di luar negeri sedang gundah karena tidak bisa mengetahui kondisi keluarganya.