Peneliti Temukan Dosis Ketiga Vaksin Sinovac Mampu Hadapi Omicron

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemberian Vaksin CoronaVac buatan Sinovac sebagai booster atau dosis ketiga mampu meningkatkan titer antibodi seseorang secara signifikan tanpa menimbulkan efek yang merugikan.

Hal itu merupakan hasil studi yang dilakukan National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ririn Ramadhany yang dikutip Minggu 16 Januari 2022.

Para peneliti itu mengambil dua sampel yaitu sebelum relawan menerima booster dan satu bulan setelah mendapat suntikan dosis ketiga tersebut.

Hasilnya terdapat peningkatan titer antibodi hingga 7,8 kali pada booster homolog dengan Sinovac.

“Hasil studi memperlihatkan tidak ada perbedaan signifikan untuk interval kurang dari enam bulan atau lebih dari enam bulan antara suntikan kedua dengan ketiga,” ujar Ririn.

Seperti dilaporkan Antaranews, Ririn melalui sebuah webinar mengungkapkan tidak ada reaksi yang merugikan usai penyuntikan.

Pada umumnya hanya merasakan nyeri pada bekas suntikan untuk beberapa waktu saja.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini