Wajib Tahu! Hindari 6 Makanan Ini Jika Tak Ingin Cepat Tua

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Semua orang berkeinginan untuk tetap awet muda walaupun umur sudah berjalan semakin tua. Namun, ternyata banyak faktor yang menentukan penuaan dini, salah satunya Genetika. Tapi ada banyak hal yang dapat dikendalikan dalam hal penuaan.

Merokok, paparan sinar matahari dan terutama diet dapat membuat Anda terlihat masih muda. Penuaan dini tak hanya terlihat dari luar, tapi juga meningkatkan risiko tubuh terkena penyakit kronis seperti diabetes, jantung, bahkan kanker.

Ada enam makanan yang dapat mempercepat penuaan dini. Untuk itu perlu km hindari agar di antaranya:

1. Margarin

Ada alasan tersendiri mengapa margarin sebenarnya buruk untuk tubuh Anda. Margarin mengandung lemak trans yang meningkatkan risiko penyakit kronis. Ini juga mengacaukan tingkat hidrasi tubuh Anda.

Dehidrasi kronis adalah pendorong utama keriput. Margarin juga mengandung asam lemak omega-6 tingkat tinggi. Meski tubuh perlu kandungan ini, tak baik pula bila terlalu banyak jika tidak dapat menimbulkan peradangan.

2. Makanan cepat saji

Manusia modern amat sibuk dengan rutinitasnya. Memasak makanan segar tiap hari bisa menjadi sesuatu yang merepotkan. Padahal makan makanan cepat saji dan makanan kemasan menyembunyikan permasalahan tidak sehat lainnya.

Saat mengonsumsi makanan cepat saji, tubuh menjadi mendapatkan terlalu banyak garam. Sodium dapat menyebabkan retensi air dan membuat tubuh Anda terlihat kembung atau bengkak.

3. Minuman berenergi

Jika Anda merasa butuh minuman berenergi untuk menjalani aktivitas, cobalah untuk tidur lebih awal. Terbiasa minum minuman berenergi akan membuat Anda terlihat lebih tua.

Minuman berenergi tinggi gula, kafein, natrium, dan asam. Kombo mematikan ini dapat merusak dan menodai gigi serta berkontribusi terhadap dehidrasi.

4. Makanan tinggi indeks glikemik

Roti dan pasta terbuat dari tepung putih halus dengan indeks glikemik tinggi. Ini berarti gula darah Anda dapat meningkat sangat cepat setelah memakannya. Makanan dengan karbohidrat olahan telah terbukti mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan noda seperti jerawat dan rosacea.

5. Alkohol

Minum alkohol terlalu banyak adalah masalah dalam hal penuaan dini. Ini dapat menjadi penyebab kerusakan radikal bebas di dalam tubuh. Alkohol juga menghilangkan vitamin A dalam tubuh yang penting dalam proses pembaruan dan pergantian sel.

6. Daging yang diawetkan

Penelitian terbaru tentang daging yang diawetkan mengatakan bahwa nitrat dan nitrit yang digunakan untuk pengawetan membuat tubuh berisiko terkena kanker. Itu karena mereka menciptakan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan oksidasi sel dan DNA Anda.

Hindari bacon, hot dog, dan sosis. Makanan bersih dan paling sedikit diproses akan selalu menjadi makanan terbaik untuk menjaga diri Anda awet muda.

 

 

Berita Terbaru

Kemandirian Pangan dan Energi di Papua Menjadi Pilar Strategis Pembangunan Nasional

Oleh: Markus Yikwa *) Agenda kemandirian pangan dan energi kembali menempati posisi sentral dalam arah kebijakanpembangunan nasional. Pemerintah secara konsisten menegaskan bahwa ketahanan negara tidakhanya diukur dari stabilitas politik dan keamanan, tetapi juga dari kemampuan memenuhikebutuhan dasar rakyat secara mandiri dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Papua ditempatkansebagai salah satu wilayah kunci, baik untuk mewujudkan swasembada pangan maupunmemperkuat fondasi kemandirian energi berbasis sumber daya domestik seperti kelapa sawit. Upaya percepatan swasembada pangan di Papua mencerminkan pendekatan pemerintah yang lebih struktural dan berjangka panjang. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagaikesempatan menekankan bahwa defisit beras di Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengandistribusi antarpulau, melainkan harus dijawab melalui peningkatan kapasitas produksi lokal. Dengan kebutuhan beras tahunan yang jauh melampaui produksi eksisting, pemerintah memilihstrategi pencetakan sawah baru secara masif sebagai solusi konkret. Pendekatan ini menunjukkankeberanian negara untuk menyelesaikan masalah dari hulunya, bukan sekadar menambalkekurangan melalui mekanisme pasar jangka pendek. Kebijakan pencetakan sawah baru di Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat tidak berdiri sendiri. Pemerintah juga menyiapkan dukungan menyeluruh berupa penyediaan benih unggul, pupuk, pendampingan teknologi, hingga pembangunan infrastruktur irigasi dan akses produksi. Sinergiantara pemerintah pusat dan daerah menjadi prasyarat utama agar program ini tidak berhentisebagai proyek administratif, melainkan benar-benar mengubah struktur ekonomi lokal. Denganproduksi pangan yang tumbuh di wilayahnya sendiri, Papua tidak hanya mengurangiketergantungan pasokan dari luar, tetapi juga membangun basis ekonomi rakyat yang lebihtangguh. Lebih jauh, visi swasembada pangan yang disampaikan Mentan Andi Amran Sulaiman menempatkan kemandirian tiap pulau sebagai fondasi stabilitas nasional....
- Advertisement -

Baca berita yang ini