Jelang Akhir 2021, BIN NTT Gencarkan Vaksinasi di Kupang Barat

Baca Juga

MATA INDONESIA, KUPANG BARAT – Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Nusa Tenggara Timur atau Binda NTT kembali menggelar vaksinasi massal di wilayah Kecamatan Kupang Barat pada Kamis, 30 Desember 2021.

Kegiatan vaksinasi ini digelar di tiga tempat yang berbeda yaitu di Puskesmas Batakte, Desa Oenesu dan Desa Lifuleo.

Kepala Puskesmas Batakte dr feronica Nubatonis pun mengapresiasi kegiatan vaksinasi yang digelar Binda NTT pada hari ini.

“Masyarakat sangat antusias dengan kegiatan yang diadakan,” ujarnya, ketika dihubungi minews.id.

Sebagai informasi, kegiatan vaksinasi di Puskesmas Batakte, Binda NTT menyiapkan 160 dosis vaksin.

Untuk vaksin sinovac ada 53 dosis. Di mana untuk tahap I ada 11 dosis dan tahap II ada 42 dosis.

Selanjutnya untuk Astrazeneca ada 85 dosis. Di mana untuk tahap I ada 40 dosis dan tahap II ada 45 dosis.

Kemudian Pfizer ada 22 dosis. Di mana untuk tahap I ada 16 dosis dan tahap II ada 6 dosis.

Sementara untuk kegiatan vaksinasi kemarin, 29 Desember 2021, Binda NTT menyiapkan 176 dosis.

Untuk vaksin sinovac ada 29 dosis. Di mana untuk tahap I ada 18 dosis dan tahap II ada 11 dosis.

Selanjutnya untuk Astrazeneca ada 129 dosis untuk tahap I.

Kemudian Pfizer ada 18 dosis. Di mana untuk tahap I ada 13 dosis dan tahap II ada 5 dosis.

Sedangkan untuk kegiatan vaksinasi di Balai Posyandu Tanaloko, Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang warga yang hadir sebanyak 20 orang.

Sementara kegiatan vaksinasi di Gereja Dela Esa Tuadale, Desa Lifuleo Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, warga hadir sekitar 50 orang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini