8 Tradisi Natal Unik di Seluruh Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pernahkah kamu bepergian ke luar negeri dan mengalami tradisi Natal yang unik? Anak-anak di Amerika Serikat (AS) terkadang percaya bahwa Santa Claus berkeliling dunia dalam satu malam.

Tetapi di banyak negara, anak-anak bahkan tidak tahu siapa Santa Claus. Di negara lain, seperti Australia, bulan Desember jatuh di musim panas, keluarga mungkin menghabiskan Natal di pantai.

Berikut adalah 8 tradisi Natal yang unik di seluruh dunia:

  1. Christmas Cracker – Inggris
    Jika kamu berada di Inggris saat hari Natal dengan teman atau keluarga, kamu mungkin akan menemukan “Christmas Cracker” di dekat piring makan kamu. Christmas Cracker adalah tabung karton, dibungkus dengan kertas dekoratif yang diikat di kedua ujungnya. Setelah membukanya dengan keras, kamu akan menemukan di dalamnya beberapa suguhan dan biasanya suguhan itu hanyalah sebuah lelucon.
  2. BBQ – Australia
    Sementara banyak tradisi Natal di Australia yang terlihat mirip dengan negara-negara lainnya di Belahan Bumi Utara, masih ditemukan satu perbedaan mencolok. Di Australia, bulan Desember jatuh pada musim panas. Karena itu, banyak orang Australia memilih untuk merayakan hari Natal dengan barbeque atau berenang. Perbedaan penting lainnya adalah bahwa Santa Claus di Australia dikenal menggunakan bantuan kangguru untuk keliling membawa keretanya.
  3. Gävle Goat – Swedia
    Jika kamu pernah merasakan kesengsaraan melakukan tugas yang tampaknya sia-sia, mungkin kamu dapat bersimpati dengan para seniman yang ditugaskan untuk membangun Gävle Goat. Gävle Goat terbuat dari jerami. Kambing besar dan meriah ini dipajang di Gävle, Swedia setiap Natal. Meskipun membakar kambing jerami ini ilegal, dan dapat dikenakan hukuman denda besar bahkan hukuman penjara, sudah menjadi tradisi Swedia untuk mencoba membakar kambing ini setiap tahunnya. Gävle Goat telah terbakar hingga 36 tahun dari 50 tahun keberadaannya.
  4. Saint Nicholas Day – Jerman
    Saint Nicholas Day dirayakan pada tanggal 6 Desember — yang merupakan Hari Raya Santa Nikolas, Santa Pelindung anak-anak. Sementara liburan ini sebagian besar telah menjadi sekuler, hal itu masih dirayakan secara luas di Jerman. Anak-anak meninggalkan sepatu mereka pada malam sebelumnya dan bangun untuk menemukan mainan kecil dan camilan di dalamnya.
  5. Rollerblading to Mass – Venezuela
    Di Venezuela, lebih khusus lagi di ibu kota Caracas, merupakan suatu kebiasaan untuk mengikuti Misa Natal. 9 Misa menjelang Natal, yang dikenal sebagai Misas de Aguinaldo, berlangsung dari 16 Desember hingga 24 Desember. Selama waktu ini, memakai sepatu roda ke gereja tidak hanya diperbolehkan, tetapi didorong oleh pemerintah. Kota memblokir kendaraan di jalan-jalan tertentu sampai jam 8 pagi setiap pagi untuk memungkinkan warga berpartisipasi dengan aman dalam tradisi Natal yang unik ini.
  6. Giant Lantern Festival (Ligligan Parul) – Filipina 
    Kepulauan Filipina pasti tahu cara mengadakan festival yang hebat. Salah satu satunya adalah Giant Lantern Festival (Ligligan Parul) festival tahunan yang berlangsung di San Fernando setiap tahun pada bulan Desember. Giant Lantern Festival (Ligligan Parul) sangat populer bahkan telah menjadikan San Fernando mendapatkan gelar sebagai “Ibukota Natal Filipina.” Giant Lantern Festival bersaing untuk mendapatkan hadiah dan hati para hadirin.
  7. Rice Pudding with Hidden Almond – Skandinavia
    Tidak ada yang membuat menu makanan Natal seperti Skandinavia. Salah satunya adalah Rice Pudding with Hidden Almond, puding beras tradisional. Puding ini merupakan nasi dengan banyak susu dan krim yang dimasak dalam jangka waktu yang lama. Orang Skandinavia sering menyajikannya dengan tepukan mentega atau selai lingonberry. Anak-anak akan mencari kacang almond yang disembunyikan di salah satu mangkuk puding dan pemenang yang beruntung mendapatkan harapan atau hadiah khusus.
  8. Las Posadas – Meksiko
    Las Posadas, merupakan terjemahan “penginapan” dari bahasa Spanyol, sebuah festival keagamaan 9 hari yang merayakan pencarian Maria dan Yosep untuk sebuah penginapan pada malam kelahiran Kristus. Sebuah lingkungan atau komunitas akan merayakan ini dengan mengadakan pesta di rumah yang berbeda setiap malam. Prosesi pengunjung pesta yang dipimpin oleh “Maria dan seorang Yosep” berjalan melalui kota sampai mereka tiba di rumah yang ditentukan. Perayaan pesta meliputi doa, musik, makanan, dan kembang api.

Reporter: Sheila Permatasari

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stabilitas Nasional Pasca Pilkada Merupakan Tanggung Jawab Bersama

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang baru saja berlangsung di berbagai wilayah di Indonesia, telah menunjukkan kemajuan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini