Mampu Lewati Juli 2021 dengan Baik, Indonesia Sangat Siap Hadapi Pandemi Covid-19 Tahun 2022.

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Berbekal pengalaman mengatasi lonjakan kasus Covid-19 di bulan Juli 2021, ketahanan kesehatan Indonesia sangat siap menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus tahun 2022.

“Kita juga telah melihat bagaimana resiliensi dan ketahanan kesehatan kita yang teruji di Juli 2021 ketika kasus positif Covid-19 begitu tinggi,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, Jumat 3 Desember 2021.

Selain itu, Kementerian Kesehatan akan terus berupaya melalui penegakkan protokol kesehatan, testing-tracing-treatment (isolasi/mengobati) dan vaksinasi covid-19 agar kasus harian tetap landai.

Apalagi, varian baru Covid-19 sering menimbulkan ketidakpastian yang kemungkinan besar bisa dicegah.

Nadia juga mengingatkan bahwa situasi pandemi seperti sekarang tidak pernah ada yang bisa memprediksi akhirnya.

Puncak lonjakan kasus Juli 2021 tercatat lebih dari 56 ribu kasus harian Covid-19. Sedangkan, saat ini tercatat hanya 300 -an kasus harian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini