Nah Lo, DPRD DKI Bakal Panggil Dinas Kehutanan Soal Patung Bambu Setengah Miliar

Baca Juga

MATAINDONESIA, JAKARTA – Pembongkaran patung bambu ‘Getah-Getih’ mengusik Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk mengetahui potensi kerugiannya. Maka dalam waktu dekat DPRD DKI akan meminta keterangan Dinas Kehutanan, Pertamanan dan Pemakaman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Seperti ramai diberitakan patung bambu kebanggaan Gubernur Anies Baswedan tersebut menelan Rp 550 juta untuk membangunnya. Padahal kayu-kayu yang digunakan disebut-sebut bekas proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Dalam waktu dekat ini akan kami panggil,” kata Sekretaris Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga di Jakarta, Kamis 18 Juli 2019.

Hal tersebut menurutnya untuk memastikan bahwa pembangunan patung bambu tersebut tidak merugikan masyarakat.

Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta membongkar seni instalasi bambu “Getah-Getih” di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta karya Jokowi Avianto, Rabu malam hingga Kamis dini hari.

Alasan pembongkaran karena bambu-bambu tersebut sudah mulai rapuh tidak kuat diterpa polusi udara dan cuaca Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini