MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia akan berjuang keras untuk bisa menjadi hub atau pusat vaksin baik untuk kawasan Asia Pasifik maupun ASEAN yang diinisiasi organisasi kesehatan dunia (WHO) agar kekebalan komunal bisa segera tercapai.
Menurut Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang pada Kementerian Luar Negeri, Penny D Herasati, untuk Kawasan Asia Pasifik, hub vaksin tersebut untuk pelatihan para ahli dan transfer pengetahuan teknologi vaksin dengan platform mRNA.
“Kenapa vaksin mRNA? Karena teknologinya paling cepat dan semua negara sedang kejar dengan platform ini,” ujar Penny di Jakarta, Selasa 12 Oktober 2021.
Setelah transfer pengetahuan teknologi vaksin itu berhasil akan dilanjutkan dengan langkah produksi vaksin.
Saat ini, Indonesia sedang menyiapkan proses teknis (due dilligence) soal pusat pelatihan dan transfer pengetahuan vaksin mRNA dalam waktu dekat.
Keunggulan Indonesia karena sudah memiliki PT Bio Farma yang akan menjadi center of excellence.
Jadi nanti, ilmuwan dari negara-negara sahabat akan berdatangan dan melakukan transfer teknologi mRNA, lalu pulang kembali ke negaranya masing-masing untuk mengembangkan vaksin itu.
Namun, Indonesia harus berhadapan dengan India dan Korea Selatan.