Penonton World Superbike Dibatasi Hanya 25 Ribu Orang, Syaratnya Sudah Divaksin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Indonesia, bakal menggelar balapan motor perdana berkelas dunia, World Superbike (WorldSBK) yang berlangsung 19-21 November 2021 di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun, untuk penonton yang hadir dibatasi sebanyak 25.000 orang saja, dengan syarat sudah divaksin dua kali. “Itu menjadi syarat wajib, jika mereka ingin menonton,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Koordinator PPKM di Luar Jawa dan Bali, Airlangga Hartarto.

Selanjutnya, ia menyampaikan, setiap tim dan kru dari World Superbike juga harus mengikuti karantina selama lima hari.

Vaksinasi untuk masyarakat di wilayah Lombok Tengah kata dia akan dipercepat dengan ketetapan 50 persen untuk dosis kedua.

Pemerintah juga menargetkan capaian minimal dosis pertama di seluruh kabupaten Pulau Lombok mencapai 70 persen. Lalu, penyelenggra Wolrd Superbike harus membentuk Satgas protokol kesehatan untuk pengawasan di lokasi acara serta menyediakan masker secara gratis.

“Mendagri akan mengeluarkan Inmendagri (instruksi Mendagri) terkait dengan pengaturan penyelenggaraan Superbike terkait dengan detil teknis,” katanya.

Airlangga mengatakan, capaian vaksinasi dosis pertama di wilayah Lombok Tengah sudah berkisar 75,31 persen. Namun, capaian dosis kedua di wilayah tersebut baru mencapai 13,55 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini