MATA INDONESIA, JAKARTA – Penelitian dari Rutgers Institute for Health, Health Care Policy and Aging Research meneliti sebanyak 13.200 orang berusia 20 tahun ke atas sejak tahun 1999 hingga 2018. Penelitiannya menunjukkan bahwa 35 persen perempuan dan 33 persen laki-laki memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol meski sudah mengonsumsi obat-obatan.
Selain itu, satu dari tiga orang yang menggunakan obat tekanan darah tinggi tidak memiliki tekanan darah yang terkontrol. Dalam hal ini, laki-laki yang berusia muda dan perempuan lanjut merupakan kelompok yang paling rentan.
“Ini agak mengejutkan bagi saya karena kita seharusnya mengharapkan siapa pun memiliki tekanan darah yang terkontrol, terutama jika mereka sudah minum obat mereka,” kata penelitiu Aayush Visaria, dikutip dari Web MD.
Adapun risiko tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol meski sudah mengonsumsi obat cenderung terjadi pada pria berusia 20-an dengan persentase 59 persen. Risiko ini meningkat menjadi 70 persen pada pria berusia 30-an dan 47 persen pada pria berusia 40-an.
Namun bagi usia lanjut yaitu 70-an, potensi terjadinya tekanan darah yang tidak terkontrol justru dialami oleh perempuan dengan persentase sekitar 29 persen. Bahkan, pada usia 80-an risikonya terhadap perempuan meningkat menjadi 63 persen. Kondisi ini tidak sepenuhnya diketahui secara rinci oleh peneliti.
“Sulit untuk memastikan… Kami tidak tahu apakah obat itu bekerja dengan baik pada perempuan yang lebih tua atau tidak,” kata Visaria.
Peneliti memberikan saran kepada setiap orang dengan tekanan darah tinggi supaya mampu mengontrol tekanan darah dengan mengonsumsi obat dan menerapkan gaya hidup sehat. Caranya bisa dengan menjalankan pola makan teratur dan sehat, mengelola stres serta istirahat yang cukup.
Mengingat, hipertensi yang tidak terkontrol bisa memicu risiko seseorang terkena serangan jantung, stroke, penyakit ginjal, serta komplikasi kesehatan lainnya.
