Sering Memandikan Bayi Bikin Masuk Angin, Mitos atau Fakta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sering memandikan bayi diduga bisa membuatnya masuk angin. Kira-kira pendapat itu mitos atau fakta ya, gaes?

Kegiatan memandikan buah hati yang masih bayi merupakan momen paling ditunggu oleh setiap orang tua. Selain kegiatan tersebut dinilai menyenangkan bagi bayi juga membuat sang ibu lebih dekat dengan anaknya.

Biasanya orang tua memandikan bayi dua kali sehari, layaknya jadwal mandi orang dewasa. Namun, menurut mitos yang beredar memandikan bayi setiap hari dapat menimbulkan masalah kesehatan, yaitu masuk angin. Benarkah?

Bayi yang baru dilahirkan sampai belum bisa merangkak, nyatanya tidak perlu terlalu sering dimandikan. Alasannya, karena pada usia tersebut bayi biasanya tidak terlalu kotor.

Para ibu disarankan untuk memandikan bayi cukup 3 kali seminggu dalam tahun pertama. Meskipun tidak disarankan untuk mandi setiap hari, bayi harus tetap dibersihkan bagian muka, leher, tangan, kemaluan hingga pantatnya setiap hari.
Dampak yang ditimbulkan apabila memandikan bayi terlalu sering adalah kulit bayi akan menjadi kering dan mudah terkena iritasi.

Bayi yang dimandikan setiap hari akan rentan terkena masalah kesehatan kulit. Alasannya, karena kulit bayi lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa sehingga perlu dirawat dengan kelembutan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini