MATA INDONESIA, JAKARTA – Beberapa menara jam di dunia dibangun dengan arsitektur indah, cantik nan unik dan menjadi landmark kota-kota di dunia. Big Ben dan Jam Gadang bukan satu-satu menara jam yang dibangun dengan arsitektur indah di dunia. Penasaran seperti apa menara jam dengan arsitektur indah yang tersebar di dunia? (Mutiara Putri Kinasih)
Berikut menara jam terindah yang tersebar di dunia :
Makkah Royal Clock Tower, Makkah, Arab Saudi. Berada di kompleks Abraj Al Bait, menara jam ini menambah unsur kemewahan di kota suci Mekkah. Merupakan bangunan tertinggi ke-tiga di dunia. (Pinterest)
Menara Jam New Town Hall, Munchen, Jerman. Dalam menara ini tak hanya satu, namun ada 43 lonceng. Saat pergantian waktu ada patung-patung yang otomatis keluar dan menari dari badan jam New Town Hall. (Pinterest)
Menara Jam Zimmer, Lier, Belgia. catatan sejarah menunjukkan bahwa menara jam ini eksis sejak abad ke-15. Belgia yang dikenal sebagai produsen jam turut mempercantik menara jamnya dengan fase bulan sampai penanda pergantian musim. (Instagram @awanderingweb)
Menara Jam Rajabai, Mumbai, India. Menara jam ini dirancang oleh arsitek Inggris, Sir Gilbert Scott yang terinspirasi oleh desain Big Ben. Berdiri sejak tahun 1878 dan sempat dipugar tahun 2015. (Instagram @peakndfind)
Menara Jam Deira, Deira, Dubai. Berada di tengah Jembatan Maktaoum yang mengarah dari Dubai ke Deira. Arsiteknya adalah Ziki Homsi, berdiri sejak tahun 1960, namun tahun 1989 kerangka bajanya di ganti menjadi beron agar semakij kokoh. (Instagram @iamdocgelo)
Menara Jam Big Ben, London, Inggris. Eksis sejak tahun 1859, arsitek nya adalah Augustus Pugin. Berlokasi di kompleks Gedung Parlemen Inggris. Namun sejak tahun 2017 Big Ben dalam tahap renovasi dan rencanya akan di buka kembali tahun 2022. (Pinterest)
Menara Jam Gadang, Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Merupakan menara jam yang terkenal di Indonesia. Menara Jam Gadang telah berdiri sejak tahun 1927 pada saat pemerintahan Belanda. Gadang memiliki arti besar, jam ini merupakan hadiah dari Ratu Belanda Wilhelmina, dan arsitektur nya di rancang oleh Yazid Rajo Mangkuto. (Pinterest)
Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
"Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
