Viral! Oknum Mesum Berkedok Lowongan Kerja, Minta Calon Pelamar Foto Pakai Bra

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dibukanya lowongan kerja tentu menjadi titik terang bagi mereka yang sedang mencari pekerjaan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang dirasa membuat masyarakat semakin sulit mendapat pekerjaan.

Namun, meski lowongan kerja menjadi salah satu yang paling dinantikan, kamu juga perlu berhati-hati. Pasalnya, beredar info lowongan kerja yang berujung pada aksi mesum oknum tak bertanggung jawab.

Fenomena itu diunggah akun Twitter, @areajulid. Pemilik akun membagikan pengalaman pribadinya yang hampir saja tertipu dengan lowongan kerja yang ia ajukan.

“Bagi kalian semua terutama cewe, tetap harus waspada sama loker ya, jangan sampe kaya aku yang kegocek di web tempat loker, taunya malah balesan emailnya suruh isi form begini

Dilihat dari bukti yang ia unggah, pemilik akun itu hendak mengisi beberapa kuesionar. Bukannya perintah untuk mengisi data pribadi, kuesionar itu justru menanyakan apakah calon pelamar masih perawan.

Bahkan, calon pelamar juga diminta ukuran dan mengunggah foto memakai bra dan baju dnegan kancing terbuka.

Hal itu tentu tak speerti kuesionar proses lamaran kerja pada umumnya. Pemilik akun pun meminta agar para pencari pekerjaan, khususnya wanita untuk berhati-hati.

Alhasil, netizen pun merasa geram. Mereka ikut mengimbau agar tak ada yang menjadi korban dari oknum mesum berkedok lowongan pekerjaan itu.

“Heh astaga mau lamar kerja dah kek mau buka akun onlyfans,” kata akun highopeee.

“Loker macam apa ini,” kata akun jjxnlee.

“Amsyong, gak bener,” tulis akun leehandoko.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini