Positif Covid-19 Tapi Masih Berkeliaran pada PPKM Ini, Bakal Langsung Dievakuasi ke Isoter

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Salah satu perbedaan pada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini adalah pemerintah akan bersikap tegas terhadap orang yang terinfeksi tetapi masih beraktivitas di ruang publik. Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan orang seperti itu akan langsung dievakuasi ke tempat isolasi terpusat (isoter).

“Jika orang-orang ini masih memaksa melakukan aktivitas di ruang publik maka mereka akan langsung dievakuasi,” ujar Luhut dalam pernyataannya yang dikutip Selasa 31 Agustus 2021.

Luhut menegaskan hal itu harus dilakukan agar jangan sampai orang yang terinfeksi atau positif Covid-19 masih tega berjalan-jalan di publik sehingga bisa menularkan penyakit itu kepada banyak orang.

Untuk melacaknya, pemerintah akan melakukan perubahan kategori pada aplikasi PeduliLindungi dengan menambahkan warna hitam.

Warna itu menunjukkan orang yang bersangkutan teridentifikasi Covid-19 atau merupakan kontak erat dengan pasien Covid-19 sehingga bisa lebih cepat melakukan pencegahan penularan.

Sementara warna merah atau belum menerima vaksin tetap diberi warna merah yang artinya mereka tetap tidak diperkenankan beraktivitas di ruang publik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini