Selalu Merasa Lapar di Masa Pandemi? Ini Alasannya

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Selalu merasa saat lapar padahal sudah membeli dan memesan makanan melalui ojek online. Mulut seolah masih ingin terus mengunyah makanan, mulai makanan ringan seperti croffle hingga makanan berat seperti nasi goreng.

Sejumlah ahli bahkan mengungkapkan bahwa semakin banyak laporan orang yang sering merasa lapar selama pandemi Covid-19. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa alasan yaitu mulai dari luapan emosi hingga kurang tidur. Inilah lima alasan yang menyebabkan perut terus merasa lapar dan sulit berhenti untuk makan.

Pertama, situasi yang tidak kondusif meliputi kehilangan pekerjaan, terpisah dari orang tersayang ternyata memicu suasana hati menjadi naik dan turun. Maka, sebagian orang melampiaskan emosinya melalui makan. Berdasarkan dari Very Well Mind, kondisi ini berpotensi menjadi masalah jika menjadikan makan sebagai pelampiasan emosi.

Kedua, peralihan tempat kerja dari kantor menjadi di rumah. Kondisi ini membuat tubuh terasa dekat dengan dapur sehingga otomatis akses makanan semakin dekat. Maka ahli diet Australia, Leanne Ward mengingatkan untuk tetap menyesuaikan pada jadwal makan seperti biasanya.

Ketiga, perut yang terus terasa lapar juga dipengaruhi oleh energi yang terkuras karena rutinistas melakukan aktivitas olahraga meningkat. Mengingat, salah satu dampak positif pandemi Covid-19 membuat sebagian orang menjadi lebih rajin berolahraga.

Keempat, ahli diet Australia Leanne Ward juga mengungkapkan bahwa kurang tidur juga dapat memicu peningkatan rasa lapar. Hal ini tidak lepas dari suasana hati yang tidak teratur.

“Kurang tidur mempengaruhi hormon yang mengontrol rasa lapar, ngidam dan kadar kepuasan setelah makan. Jika memungkinkan dan dalam kapasitas Anda, usahakan tidur 7-9 jam tiap malam,” kata Ward.

Terakhir yaitu faktor alkohol. Sebagian orang menjadikan alkohol sebagai pelampiasan saat stres melanda saat pandemi Covid-19. Ternyata kebiasaan ini membuat tubuh menjadi rentan lapar maka sebaiknya mengganti konsumsi alkohol dengan air putih.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini