Prabowo Gagal Jadi Presiden, Perempuan Ini Ajak Warga Gak Pasang Foto Jokowi, Cukup Gambar Anies Baswedan

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Beragam cara mengungkapkan rasa kecewa atas gagalnya Prabowo menjadi presiden, salah satunya postingan orang tua murid gedung-gedung sekolah agar tidak memasang gambar Jokowi dan Ma’ruf Amin. Dia menganjurkan cukup memasang gambar Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta.

“Kalo boleh usul… di sekolah2 tidak usah lagi memajang foto Presiden dan Wakil presiden … turunin aja foto2nya.. . Kita srbagai guru ngga mau kan mengajarkan anak2 kita tunduk, mengikuti dan membiarkan kecurangan dan ketidakadilan? Cukup pajang foto GOODBENER kita aja, GUBERNUR INDONESIA ANIES BASWEDAN …,” begitu unggahan dari Asteria Fitriani yang dilihat di akun Facebook PolitiKita, 1 Juli 2019.

Status itu diunggah pada 28 Juni 2019 atau satu hari setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno atas tudingan kecurangan pada pemilihan presiden 2019.

Menurut Budi Setiawan yang mengaku mengunggah status itu pertama kali menyatakan si pengunggah status itu adalah orang tua murid SMP Negeri 30 yang anaknya baru lulus, bukan guru seperti dia kemukakan dalam statusnya.

Hal itu juga dibenarkan Kepala Sekolah SMP Negeri 30, Yusuf. Dia menegaskan di sekolahnya tidak ada larangan memasang gambar Presiden dan Wakil Presiden.

Yusup seperti dilansir mediatransparany.com juga sudah melaporkan hal tersebut kepada institusi yang berwenang.

Sementara itu akun Asteria Fitriani sekarang sudah tidak bisa diakses, namun postingannya masih tersimpan di akun Facebook: PolitiKita.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini