Pelatih asal Solo, Muamar Qadafi, Bukan Cuma Berjasa bagi Kevin Cordon, Tapi Bulutangkis Amerika Latin

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nama Muamar Qadafi asal Solo, kini menjadi pembicaraan dunia karena berhasil mengantar pebulutangkis Guatemala, Kevin Cordon menjadi semifinalis bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Namun, lelaki yang sering dipanggil dengan Qad itu, bukan saja berjasa bagi Kevin. Sejatinya dia amat sangat berjasa bagi kemajuan bulu tangkis Pan Amerika (PanAm), khususnya Amerika Latin.

Hal itu terungkap dalam perbincangan Qad dengan eks pebulutangkis Yuni Kartika dalam sebuah vlog.

Perjalanan Qadafi yang dibesarkan PB Djarum di Benua Amerika dimulai pada 2005 saat pelatih Peru asal Cina akan mengundurkan diri.

Qadafi benar-benar membenahi perbulutangkisan di Peru dari nol, sebab bagi masyarakat Peru bulutangkis bukan olahraga yang populer dan bisa menjamin hidup mereka.

Maka, bulutangkis di Peru hanya menjadi permainan serius orang-orang kaya dan klub bulutangkis di sana berisi orang-orang kaya, bahkan timnas Peru diadakan oleh klub tersebut.

Namun, hanya satu tahun sejak kedatangannya sudah membuat Peru mampu bersaing dengan negara kuat bulutangkis di Benua Amerika yaitu Amerika Serikat dan Kanada.

Semua orang bertanya-tanya mengapa Peru yang setahun sebelumnya tidak bisa mengalahkan AS dan Kanada namun di sebuah kejuaraan bulutangkis junior Pan Amerika justru membuat pemain kedua negara itu bertekuk lutut.

Setelah diselidiki mereka baru paham karena ada Muamar Qadafi yang melatih. Sejak itu Qadafi menjadi incaran banyak negara Amerika Latin, bahkan federasi bulutangkis Pan Amerika mengajaknya membuat coaching clinic selama 10 hari.

Hingga Guatemala mengirimkan dua pebulutangkis ke Peru, salah satunya Kevin Cordon yang berhasil menjadi semifinalis bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020.

Itulah perkenalan pertama Qadafi dengan Kevin yang ketika itu masih berusia 19 tahun. Qadafi dan dua rekan Indonesianya yang membantu tim bulutangkis Peru kagum dengan penampilan Cordon.

“Dia punya smash yang kencang dan punya kecepatan gerakan. Wah, ini kalau dipegang (dilatih — Red) dengan baik suatu hari nanti bisa menjadi pemain besar,” ujar Qadafi seperti dilihat Minggu 8 Agustus 2021.

Selain Peru, Qadafi juga pernah menangani tim bulu tangkis Mexico pada 2013 untuk menghadapi turnamen Pan Amerika pada 2015.

Lagi-lagi, Qadafi harus bekerja dari nol karena sistem perbulutangkisan di Mexico tidak tepat untuk menghadapi turnamen-turnamen internasional karena tidak memiliki pelatnas.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Danantara: Era Baru Transformasi Pengelolaan Investasi Strategis di Indonesia

Jakarta – Indonesia memasuki era baru dalam pengelolaan investasi strategis dengan diluncurkannya Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara...
- Advertisement -

Baca berita yang ini