MATA INDONESIA, BEIJING – Virus Corona atau Covid-19 yang awal mulanya dari Wuhan dan menyebar ke seluruh dunia sudah bermutasi menjadi beberapa varian. Salah satu varian yang cukup ganas dan penyebarannya cepat adalah varian Delta yang berasal dari India.
Kantor Berita Cina Xinhua melaporkan, sejak pertama kali virus Covid-19 varian Delta ini dideteksi di Bandara Nanjing 20 Juli 2021 lalu, tecatat hampir 200 orang terinfeksi.
Para pejabat Cina juga mulai menggelar pengujian Covid terhadap penduduk. Sebanyak 9,3 juta orang, yang mencakup penduduk kota dan yang sedang berkunjung ke kota tersebut, akan dites. Para pejabat meyakini virus Covid-19 ini adalah varian Delta dan telah menyebar jauh lantaran varian tersebut dideteksi di bandara.
Semua penerbangan dari Bandara Nanjing pun ditangguhkan sampai 11 Agustus 2021. Pengelola bandara telah dikecam dan komite disiplin Partai Komunis menyebut pihak pengelola kurang pengawasan dan manajemen yang tidak profesional.
Hasil tes menunjukkan, virus Covid-19 telah menyebar ke sedikitnya 13 kota, termasuk Chengdu dan Beijing. Akan tetapi, para pakar yang dikutip harian Global Times, meyakini wabah tersebut masih dalam tahap awal dan bisa ditanggulangi.
Beberapa pejabat setempat di Kota Nanjing mengatakan, mereka yang tertular berada dalam kondisi kritis. Lonjakan kasus baru memicu sejumlah warganet di media sosial berspekulasi apakah vaksin buatan Cina bisa diandalkan melawan varian Delta.
Sebagaimana melansir dari BBC, Sabtu 31 Juli 2021 belum jelas apakah mereka yang tertular telah divaksinasi. Sejauh ini, Cina sudah mulai menutup semua perbatasannya dan melarangw warga asing masuk.