MATA INDONESIA, MAROS – Balai Arkeologi Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan kerangka perempuan berusia 2 milenium alias 2.000 tahun dari kerangka astronesia. Selain itu, para arkeolog juga menemukan cap tangan berusia 39.000 tahun di Leang Jarie, Maros.
Arkeolog Balai Arkelogi Sulsel Budianto Hakim mengatakan, dari penemuan tersebut diketahui manusia purba itu semasa hidupnya menyantap hewan buruan secara mentah, meski ada beberapa binatang yang juga dibakar.
“Mereka cara bertahan hidupnya dengan berburu binatang. Bukan cuman darat saja tetapi binatang habitat air, seperti kerang, kepiting dan ikan,” katanya, Jumat 30 Juli 2021.
Selain itu berdasarkan hasil temuan di sekitar Leang Jarie, manusia purba juga memburu dan memakan hewan vertebrata, seperti anoa, babi, kuskus, tikus, hingga monyet dan ada tulang-tulang yang ditemukan tidak terbakar.
“Mereka sudah mengenal mengolah makanan dengan membakar tapi banyak yang dimakan langsung,” ujarnya.
Para arkeolog juga memperkirakan hunian para manusia purba tersebut berusia 8.000 tahun. Budianto pun memprediksi bahwa manusia purba yang tinggal di Leang Jarie hidup secara berkelompok.
“Yang usia 8.000 tahun itu kita temukan mata panah bergerigi tertua untuk sementara. Itu yang tertua sekarang yang ditemukan di Leang Jarie,” katanya.