Eks Anggota HTI dan FPI Bangun Narasi Salah Soal Pandemik

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok antipemerintah seperti mantan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) mulai membangun narasi yang menciptakan keraguan masyarakat di tengah Pandemi Covid19 sampai akhirnya mendeskreditkan pemerintah.

Kelompok antipemerintah itu memanfaatkan kebingungan masyarakat karena langkah pemerintah menangani Covid19 sering membingungkan masyarakat akibat tidak satu suara baik antar pemerintah pusat dan daerah.

“Kebingungan masyarakat itu yang membuat kelompok antipemerintah tersebut membanjiri hoax dan berita palsu,” ujar Direktur Eksekutif Kajian Anak Bangsa, Rudi S Kamri yang dilihat Jumat 23 Juli 2021.

Hoax yang sengaja menggunakan prinsip post truth seperti orang yang disuntik vaksin akan meninggal dunia, vaksin dibuat dari unsur babi, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat telah melanggar HAM dan sebagainya.

Maka, Rudi mengusulkan agar pemerintah solid dalam menghadapi pandemi ini satu suara antara pemerintah pusat dan daerah.

Selain itu institusi yang menangani Covid19 harus dipimpin orang berkarakter kuat sehingga tidak perlu ragu-ragu menghadapi serangan narasi kelompok antipemerintah tersebut.

Dia juga menganjurkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat dihapuskan diganti dengan melakukan dengan masif edukasi masyarakat soal Covid19, maupun vaksinasi.

Jika masyarakat paham dengan baik maka akan sulit narasi provokasi untuk mengabaikan Covid19 tidak akan laku.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Pilkada 2024, PDIP Kulon Progo Jaring Empat Nama Kadernya Maju Bacalon Bupati

Mata Indonesia, Kulon Progo - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo sedang melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ketua DPC PDI Perjuangan Kulon Progo, Fajar Gegana, menyatakan bahwa penjaringan ini dilakukan melalui rapat kerja cabang yang diadakan serentak di 12 pengurus anak cabang (PAC). Salah satu agenda utama adalah penjaringan dari tingkat bawah untuk bakal calon bupati dan wakil bupati.
- Advertisement -

Baca berita yang ini