Biadab! Gadis Korban Gempa Palu Ini ‘Dijual’ Calo di Malaysia

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Sudah jatuh tertimpa tangga. Itulah yang dialami gadis berinisial R yang masih berusia 17 tahun ini. Ia dulunya adalah korban gempa Palu, kini menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Malaysia.

Saat ini, R sudah dipulangkan kembali ke kampung halamannya dengan bantuan Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara. Namun, tentu saja kejadian itu memberi trauma bagi R.

Kabarnya, R menjadi korban calo yang mengiminginya pekerjaan dengan gaji menggiurkan. R yang masih muda itu tergiur, apalagi kondisi ekonomi tak menentu pasca gempa Palu.

Dari calo tersebut, R dijanjikan gaji besar, yakni 1.000 ringgit Malaysia. Proses pekerjaannya pun mudah, tanpa harus mengurus dokumen keimigrasian dengan susah payah.

“Korban sudah ditangani dan dipulangkan ke orang tuanya setelah dideportasi dari Malaysia,” kata Kabid Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Nunukan, Ari Sugias Tuti, Selasa 25 Juni 2019.

Field Facilitator IOM Nunukan, Felicia Clarisa mengaku telah menginterogasi korban TPPO ini namun tidak banyak yang dapat diperoleh informasi karena masih lugu dan pernyataannya berbelit-belit.

Felicia menyebut korban adalah rekrutan seseorang bernama Aco di Kota Palu untuk dipekerjakan di Negeri Sabah pada restoran tanpa menggunakan paspor atau ilegal.

Dari interogasi itu, Felicia tidak mendapatkan data lengkap oknum calo yang menyeberangkan R ke Tawau karena korban tidak mengetahui identitas dan alamatnya,

Dia mengatakan telah mendapatkan informasi bahwa keluarga korban telah melaporkan kasusnya kepada aparat Kepolisian Kota Palu.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini